PMT di Kelurahan Sukmajaya Depok Sasar Puluhan Penerima Manfaat, Ada 19 Balita dan 2 Bumil

RADARDEPOK.COM-Di tengah upaya meningkatkan kesehatan masyarakat, sebanyak 19 balita dan 2 ibu hamil di Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok menerima Program Makanan Tambahan (MPT) sebagai langkah pencegahan gizi buruk.

Program tersebut dimulai sejak 23 September dan akan berlangsung selama 56 hari. Dengan tujuan untuk memastikan kebutuhan gizi 21 wara Kelurahan Sukmajaya itu terpenuhi.

Lurah Sukmajaya, Mulyadi menjelaskan, PMT itu ditujukan khusus bagi balita yang telah menunjukkan tanda-tanda gizi buruk. Dengan adanya program tersebut, diharapkan anak-anak dapat mendapatkan asupan gizi yang lebih baik, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.

“Program ini sangat penting untuk mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius di kemudian hari. Kami berfokus pada balita yang memerlukan perhatian khusus dalam hal gizi,” ungkap Mulyadi kepada Radar Depok, Senin (14/10).

Baca Juga: Polsek Sukmajaya Sambangi SDN Kalibaru 1 Depok, Cegah Bullying Lewat Parenting

Menurut Mulyadi, sebagai bentuk apresiasi terhadap kader yang bekerja keras dalam menyalurkan makanan kepada penerima manfaat, diberikan tambahan insentif sebesar Rp5.000 per hari.

“Para kader mendapatkan Rp2.000 per penerima, dan saya tambahkan Rp5.000 setiap hari. Jadi, jika satu orang kader mengantarkan makanan ke 5 tempat, mereka akan mendapatkan total Rp15.000 per hari,” jelas Mulyadi.

Program PMT, kata Mulyadi, melibatkan tujuh petugas pengantar yang bertanggung jawab untuk memastikan setiap balita dan ibu hamil menerima makanan tambahan tepat waktu.

Mulyadi mengatakan, dengan dukungan dan kerja sama dari kader serta masyarakat, program ini diharapkan dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi kesehatan keluarga di Sukmajaya.

Baca Juga: Pembangunan Fisik di Kelurahan Sukmajaya Depok Capai 80 Persen, Berikut Daftar Pekerjaan Tersisa!

Mulyadi berharap, kegiatan tersebut bukan hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan sehat. Melalui program itu, masyarakat dapat lebih peduli terhadap kesehatan gizi, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil .

“Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Dengan menjaga gizi anak-anak kita, kita membantu membangun generasi yang lebih sehat dan kuat,” tandas Mulyadi. ***