RADARDEPOK.COM - Sidang lanjutan kasus kekerasan di Daycare Wensen School, dengan agenda pemeriksaan saksi digelar, di Pengadilan Negeri (PN) Kota Depok, Rabu (23/10).
Saksi yang dihadirkan berjumlah lima orang. Dari sidang tersebut terungkap, bahwa salah satu korban, yaitu MK sempat ingin di DO dengan alasan susah diatur.
Pukul 10:43 WIB, terlihat bus bertuliskan Kendaraan Tahanan Kejaksaan Negeri Depok tiba di parkiran. Puluhan napi berompi merah nampak turun dari bus tersebut dan menuju kedalam sel.
Dilihat dalam barisan, terdapat perempuan berkerudung hitam, menggunakan masker hijau yang tampak familiar wajahnya. Dia adalah Meita Irianty, terdakwa kasus penganiayaan Daycare Wensen School.
Berjalan lunglai menuju Ruang Sidang Caraka, Tata panggilan akrabnya memulai persidangan dengan wajah sendu.
Persidangan yang dipimpin oleh Ketua Majelis yang juga Wakil Pengadilan Negeri Depok, Bambang, lalu Mathilda Chrystina Katarina dan Ultry sebagai Hakim Anggotanya, sangat menguras tenaga. Bukan tanpa alasan, durasi sidang yang panjang, ditambah pertanyaan berulang yang dilontarkan oleh penasihat terdakwa, membuat suasana sidang sempat memanas.
Adapun kelima orang saksi yang datang adalah ayah dan ibu korban MK, ayah korban A serta dua karyawan Daycare Wensen School yang berprofesi sebagai guru dan konten kreator.
Saksi sekaligus orang tua korban MK, Rizki Dwi Utari menuturkan, pihak Daycare Wensen School tidak berinisiatif untuk memberikan update rutin mengenai kegiatan anak-anak yang dititipkan di sana.
"Jadi harus wa admin dulu, baru nanti diinfokan. Kalau kita tidak tanya, sering kali kita tidak dapat updatenya," ucap Rizki Dwi Utari kepada Radar Depok.
Berbeda dengan daycare sebelumnya tempat Rizki Dwi Utari menitipkan anak, Daycare Wensen School tidak memiliki akses CCTV untuk para orang tua.
"Kalau ditempat yang lama itu kita bisa akses CCTV nya, bisa pantau dan pihak daycare juga sangat aktif menginfokan," tutur Rizki Dwi Utari.
Terungkap, pada 24 Juli 2024, lima orang guru Daycare Wensen School mendatangi rumah korban MK. Disana mereka menyatakan, bahwa MK akan di dropout dari Wensen School.
"Alasannya anak sulit diatur, tidak berkembang, selalu nangis dan selalu nempel kepada guru," tutur Rizki Dwi Utari.
Artikel Terkait
Kampanye di Cimanggis, Imam Budi Hartono Disambutan Meriah Emak-emak : Lanjutkan Program yang Sudah Bagus, Gaungkan Kartu Sakti Anak Yatim di Depok
Imam Budi Hartono Punya Program Khusus untuk Santri di Depok : Mereka Bagian Pejuang Bangsa!
Enaknya Udang Keju untuk Bekal Anak Sekolah atau Lauk Makan di Rumah, Ini Resep Buatnya!
Villa Puncak Ini Desain dan View Alamnya Cakep Banget, Cocok Buat Staycation dan Tempat Menginap Akhir Pekan!
MI Plus Al Muhajirin, Kelurahan Mekarjaya Gelar Super Camp 2024 : Rutinitas Tahunan, Diikuti 96 Siswa Siswi
Kagum dengan Jawaban Program yang Realistis, Pemuda Palsi Gunung Selatan Langsung Dukung Imam-Ririn di Pilkada Depok
Tunjang Gaya Hidup Masyarakat Urban, Digiplus Manjakan Masyarakat Depok dengan Ragam Pilihan Gadget Kekinian