900 Angkot di Depok Bodong Bisa Beroperasi, Tidak Bayar Pajak Sampai Miliar Rupiah

Pastinya, ungkap M Hasyim, data kendaraan angkutan yang tidak mengurus pajaknya bakal terhapus dari sistem samsat. Setelah dihapus kendaraan tersebut akan jadi bodong alias tak lagi tercatat di sistem samsat.

“Penghapusan data kendaraan tersebut dikarenakan tidak menyelesaikan pembayaran pajak setelah lima tahun masa aktif STNK ditambah lima tahun berturut turut tak bayar pajak,” ujar dia.

Baca Juga: Flagship Store Perdana! Department Sports Lab Hadir di Depok, Produk Sportsyle Terlengkap dengan Pengalaman Baru Berbelanja

M Hasyim mengatakan, Organda Kota Depok terus berupaya untuk memberikan alat transportrasi darat yang baik bagi masyakat Kota Depok. Namun, situasi ekonomi yang tidak kondusif menjadi salah satu kendala.

“Sementara masyarakat harus bisa dilayani dengan baik. Tetapi, Pemkot Depok juga sudah berupaya dalam memberikan layanan transportasi yang moderen seperti angkot AC dan Trans Depok,” kata dia.

M Hasyim juga terus berupaya untuk menambah armada para angkutan moderen yang sudah ada ini, untuk bisa memberikan alat transportrasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat Kota Depok.

Baca Juga: Warga Riang Gembira Main di Depok Open Space, Dinilai Ramah untuk Anak

“Angkot konvensional ini seharusnya memang harus ditindak, tetapi kita juga harus mementingkan masyarakat yang masih membutuhkan angkot konvensional tersebut dan ini yang menjadi dilema,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Aan Syurahman mengatakan, selalu mengingatkan kepada para pemilik angkot konvensional untuk menaati aturan operasional yang ada.

“Kami selalu mengingatkan hal tersebut, agar para pemilik bisa menaati peraturan yang ada,” tutur dia.

Baca Juga: Walikota Depok Sampaikan Prinsip Netralitas ASN saat HUT Korpri

Saat ini, kata Aan Syurahman, Pemkot Depok sedang berupaya dalam merubah seluruh angkutan konvensional menjadi angkutan moderen, dengan mengajak para pemilik dalam menggantinya.

“Jika sekarang kami tertibkan semua, penggantinya belum bisa memadai untuk mengangkut penumpang di Kota Depok,” ujar dia.***