RADARDEPOK.COM – Ratusan siswa SMKN 1 Depok kabarnya tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) pada tahun ini.
Pupusnya harapan siswa untuk masuk ke perguruan tinggi itu, diduga karena pihak sekolah terlambat 1 menit dalam mengunggah data ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS). Padahal, data PDSS itu lah yang digunakan sebagai acuan dalam proses seleksi masuk perguruan tinggi.
Informasi soal siswa yang tak bisa mengikuti SNBP itu tersebar luas di Instagram. Bahkan, kabarnya siswa yang tidak bisa mengikuti seleksi itu mencapai 158 orang. Semua dibeberkan melalui pesan dari pemilik akun yang mengaku sebagai siswa maupun wali murid SMKN 1 Depok.
“Hallo min. Pantau SMKN 1 Depok min tentang SNBP. 158 anak tidak bisa ikut, alasan terkendala sinyal. Sedangkan guru salah satu ini mengatakan bahwa kejadian ini seperti dibeberapa tahun yg lalu, trus bagaimana apakah tidak ada evaluasi untuk sekolah tersebut? Dan sekarang terjadi. Terimakasih,” ujar warganet di akun Instagram Depok 24 Jam.
“Pak tolong di up ini saya cape banget jadi siswa SMKN 1 Depok. Asli ada aja gebrakannya. Sekarang siswa siswi SMKN 1 Depok gabisa ikut SNBP. Smuanya gugur karena pihak sekolahnya telat upload (PDSS),” ujar warganet lain.
“Aku sedih bgttt. Nangis. Gabisa ikut SNBP. Karena sekolahku SMKN 1 Depok telat 1 menit ngisi PDSS. Alhasil 158 murid gaiso ikut SNBP deh, kecewa berat nilai2 ku tak berguna selama 5 semester ini,” beber warganet lain.
Baca Juga: Dongkrak Produktifitas Warga Binaan, Lapas Cibinong Kembali Gelar Panen Jangkrik
Tidak hanya itu, bahkan pesan yang disampaikan juga mengeluhkan respon dari pihak sekolah yang seakan tidak mau bertanggung jawab, atas dugaan keterlambatan mengunggah data para siswa ke PDSS.
Meski sudah banyak laporan tersebut, pihak sekolah belum memberikan tanggapan kepada Radar Depok terkait isu yang beredar.
Menanggapi hal ini, pengamat pendidikan dari Universitas Multimedia Nusantara, Doni Koesoema mengatakan, masalah sekolah telat mengunggah PDSS hingga merugikan siswa ini sangat memprihatinkan.
“Harusnya ini tidak perlu terjadi, bila sekolah tertib administrasi dan memperhatikan lini masa penting pendaftaran,” tutur Doni Koesoema.
Namun demikian, sambung Doni Koesoema, keterlambatan ini perlu dilihat apa alasannya. Apakah karena abai atau lalai. Atau, karena kelemahan dalam sistem informasi sekolah, atau karena siswa tidak dilibatkan dalam pendaftaran.
“Keterlambatan unggah PDSS ini harus jelas duduk perkaranya dulu. Karena umumnya, siswa juga perlu buka akun dan diverifikasi oleh sekolah. Atau jangan-jangan semua dikerjakan operator, dan beban operator terlalu berat sehingga tidak berhasil unggah? Siapa yang tahu,” kata Doni Koesoema.
Artikel Terkait
Selamat! Bakesbangpol Depok Raih Penghargaan Kinerja Tertinggi
P5 Bikin SMP Negeri 5 Depok Semangat Kurangi Sampah : Usung Tema Gaya Hidup Berkelanjutan
20 Balita di Kelurahan Cilangkap Depok Kantongi Sertifikat, Berikut Kegunaannya!
Polres Metro Depok Edukasi Pelajar SMP Muhammadiyah Cisalak
Kompeten Operasikam Alat USG Kanker Payudara, Puskesmas Pancoranmas Kota Depok Skrining 20 Warga
Sarpras Jadi Usulan Favorit Dalam Musrenbang Kelurahan Leuwinanggung Depok, Warga Minta Dibuatkan Ini
Depok Emang Ada Ada Aja! Warga Ratujaya yang Ngaku Disekap Ini Ternyata Punya Utang Ratusan Juta Hingga Palsukan Sertifikat Tanah
Silem Amanatun Soe, Petinju Depok yang Harumkan Negara, Berlatarbelakang Kenakalan Remaja, Pernah Ditahan di Polsek, 15 Tahun Bertinju : Bagian 1
Pemerataan Pembangunan Fokus Musrenbang Kelurahan Cipayung Depok, Begini Alasannya!