RADARDEPOK.COM-Perkumpulan Indonesia Merajut Merah Putih (Pin Meratih) melakukan diskusi lintas agama yang bertempat di Gereja Katolik Santo Paulus, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoranmas, Kota Depok, Sabtu (15/2).
Diskusi lintas agama itu menghadirkan Walikota Depok terpilih Supian Suri, Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PSI Binton Nadapdap, Uskup Keuskupan Bogor Paskalis Bruno Syukur, Wakil Ketua PCNU Kota Depok Abdul Waid, serta unsur lintas agama lainnya.
Dalam diskusi tersebut, sejumlah tokoh lintas agama itu sepakat untuk mewujudkan toleransi di Kota Depok yang beberapa tahun belakangan ini ditempatkan dalam urutan terendah.
Walikota Depok terpilih, Supian Suri mengatakan, dirinya menyambut baik diskusi yang dihadiri tokoh lintas agama tersebut, hal itu lantaran Indonesia merupakan bangsa besar yang tak luput dari keberagaman.
"Di Pemerintahan Supian-Chandra, kami berharap stigma terhadap Depok kota intoleran ini benar-benar kita hilangkan, karena sejatinya kita tidak ada intoleran di Kota Depok, kita buktikan dan keberagaman kebersamaan kita untuk sama-sama kita bangun Kota Depok," kata Supian Suri.
Menurut Supian Suri, mewujudkan Kota Depok yang lebih toleran berarti memberikan ruang yang sama dalam membangun Depok dari berbagai bidang tanpa memandang suku, budaya, dan agama.
"Sama-sama kita bangun Kota Depok yang lebih maju lebih cepat menyiapkan generasi-generasi hebat, karena sekali lagi tanggung jawab kita bukan hanya untuk kita tapi untuk generasi kita yang akan datang," jelas Supian Suri.
Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PSI, Binton Nadapdap menuturkan, mewujudkan toleransi di Kota Depok dapat dilakukan dengan pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Binton Nadapdap berpendapat, sikap intoleran dapat timbul karena kurangnya keimanan yang juga dapat disebabkan tidak memiliki penghasilan.
"Karena itu, gereja, masjid, lembaga lembaga lain, pemerintah, stakeholder harus mendukung UMKM. Jemaat maupun jemaah harus diberdayakan, kita harus berikan modal, tempat usaha, jadi mereka akan sejahtera," jelas Binton Nadapdap.
Sementara itu, Uskup Keuskupan Bogor, Paskalis Bruno Syukur menjelaskan, konsep toleransi dapat dilakukan dengan cara berpikir secara kekatolikan, namun penerapannya dilakukan terhadap agama lain.
"Berpikir lokal, bertindak global," kata Paskalis Bruno Syukur.
Lebih lanjut, ungkap Paskalis Bruno Syukur, diskusi itu dapat membangun sikap yang lebih toleran antar sesama umat beragama. Sehingga, kegiatan perlu dirutinkan.
Artikel Terkait
Halalbihalal Warga Gunung Kidul di Tapos Pecah, Walikota Depok : Bukti Guyub dan Toleran
Kesbangpol Depok Gelar Forum Diskusi Pemilu Damai : Warga Kota Depok Toleran, Pemilu Selalu Berjalan Damai
Tak Toleransi Terorisme, Kiai Said Tegaskan PT KAI Dikelola dengan Spirit Toleran Moderat dan Berakhlak
Nofel Saleh Hilabi Inginkan Kota Depok jadi Toleran, Begini Cara Caleg DPR Golkar Itu
RKS Gelar Diskusi Kebangsaan : Supian Suri Mampu Ciptakan Depok Toleran