“Angka Rp500 ribu itu bentuk anjuran saja. Bahkan banyak yang menyumbang lebih dari itu. Tapi yang tidak menyumbang pun tetap kita hormati. Namanya juga ibadah,” papar Marzuki.
Marzuki menduga, yang merasa keberatan muncul dari warga pendatang yang belum memahami tradisi lokal. Sebab jika warga lokal sudah memahami dan mengetahui tradisi tersebut.
“Biasanya yang keberatan itu warga baru. Kalau warga lama, mereka malah sudah nabung dari jauh-jauh hari,” beber Marzuki.
Baca Juga: Ruang Tamu Minimalis Semakin Cantik dan Elegan dengan Inspirasi Model Dinding Ini!
Dana hasil sumbangan itu, lanjut Marzuki, akan disalurkan kepada sekitar 1.000 anak yatim dan kaum duafa di Kelurahan Pengasinan setiap tahunnya.
“Kalau warga pribumi mereka sudah paham, bahkan mereka nih kalau namanya warga pribumi sebelum pelaksanaan lebaran yatim itu mereka sudah nabung,” pungkas Marzuki.***
Jurnalis : Risky Dwi Lestari
Artikel Terkait
Trafo Listrik Kebakar, Pengasinan Kota Depok Gelap Gulita
Daycare Kiddyspace Pengasinan Depok Bantah Soal Perizinan Bodong
Musrenbang Pengasinan Depok Wajibkan Alokasi Rp25 Juta Buat Ziarah
SDN Pengasinan 3 Depok Tingkatkan Karakter Via Pesantren Ramadan
Yuni Indriany Bagikan Ratusan Takjil di Pengasinan Depok