RADARDEPOK.COM – Keriaan Bojongsari berjalan semarak. Kegiatan tahunan, masih dalam rangkaian Ulang Tahun ke-26 Kota Depok itu, menonjolkan budaya asli Depok. Turut pula diramaikan 30 stan UMKM lokal.
Keriaan Bojongsari berlangsung dua hari, Jumat (23/5) sampai Sabtu (24/5). Adapun budaya yang diusung, meliputi potong tumpeng, tarian budaya Gambang Kromong, Lenong Betawi, dan Silat MS Jalan Enam.
Ketua Pelaksana Keriaan Bojongsari, Dana Mardijuana mengungkap, mirip seperti perayaan Lebaran Depok. acara dimulai dengan pawai Besan sama-sama. Perwakilan tujuh kelurahan di kecamatan Bojongsari ambil bagian. Mereka mengirimkan perwakilan masyarakat untuk terlibat.
“Kelurahan Duren Mekar bertema Melayu, Pak Sekcam juga pakaian adat Padang, dan Pak Camat memakai pakaian adat Betawi,” ungkap Dana Mardijuana kepada Radar Depok.
Dana Mardijuana menjelaskan, keanekaragaman budaya yang tersebar di Kecamatan Bojongsari sangat bervariasi. Meski di Kecamatan Bojongsari tidak hanya murni 100 persen Betawi, namun semua antusias. Mencerminkan semangat Keriaan Bojongsari.
“Alhamdulillah, semua lapisan, semua suku turut bersama-sama meramaikan di Keriaan Bojongsari,”jelas Dana Mardijuana.
Dana Mardijuana menuturkan, Keriaan Bojongsari juga menjadi pentas bagi sanggar tari untuk tampil. Termasuk kesenian Pencak Silat.
“Ada juga Rampak Bedug dan Lenong Betawi,” ucap Dana Mardijuana.
Tidak hanya hiburan, sambung Dana Mardijuana, Keriaan Bojongsari juga mendorong peningkatan UMKM. Pelaku yang turut serta emiliki karakter berbeda. Ada kuliner sampai menjual aneka kaos.
Baca Juga: Pecah! Pengunjung Keriaan Bojongsari Depok Tembus 4.000 Orang
“Lebih dari 4000 orang datang di hari pertama sampai hari kedua,” tukas Dana Mardijuana.
Sementara itu, Camat Bojongsari, Rijal Farhan menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga sebagai bentuk pelestarian budaya lokal yang ada di wilayah Kecamatan Bojongsari. Seperti tradisi besanan, ragam busana dan pertunjukkan. Mulai dari versi budaya Betawi, Sunda, Minang dan budaya lain yang ditunjukkan setiap 7 kelurahan.
“Alhamdulillah, kami melaksanakan tradisi besanan. Menjadi perwakilan keluarga pengantin dan membawa bawaan seperti makanan, beras, hingga perabotan rumah tangga. Ini budaya turun-temurun yang ingin terus kami jaga,” jelas Rijal Farhan.
Tak hanya budaya, Rijal Farhan menuturkan acara ini juga memberi ruang bagi tradisi ragam lain dari masing-masing suku untuk tampil. Hal ini, bertujuan agar menjaga budaya lokal tetap hidup.
Artikel Terkait
40 Atribut Ormas di Sawangan Bojongsari Depok Ditertibkan, Paling Banyak Bendera Ini
Saling Ejek Nama Orang Tua, Seorang Pemuda di Depok Dikeroyok Delapan Orang : Berakhir di Sel Polsek Bojongsari
Keren! Rumah Maggot Bojongsari Baru Depok Mampu Urai 120 Kilogram Sampah Organik
Semarak! Hari Pertama Keriaan Bojongsari Ratusan Warga Rayakan HUT ke 26 Kota Depok
RW 1 Kelurahan Duren Mekar Depok Sabet Juara Pertama Lomba Senam Keriaan Bojongsari, Ternyata Sudah Bergelimang Prestasi
Pecah! Pengunjung Keriaan Bojongsari Depok Tembus 4.000 Orang
Keriaan Bojongsari Depok Sejahterakan UMKM, Anggota DPRD Depok Deny Kartika : Pedagang Raup Omset Rp500 Ribu Lebih