Minggu, 21 Desember 2025

Penghuni Rusunawa Depok Keluhkan Proses Syuting Film Tumbal Proyek, Dana Kompensasi Tak Sesuai, Ternyata Ini Masalahnya

- Kamis, 28 Agustus 2025 | 05:35 WIB
Koordinator Gedung C Rusunawa Depok, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos saat menunjukan titik aktifitas syuting film Tumbal Proyek yang menganggu aktifitas warga setempat, beberapa waktu lalu. (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)
Koordinator Gedung C Rusunawa Depok, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos saat menunjukan titik aktifitas syuting film Tumbal Proyek yang menganggu aktifitas warga setempat, beberapa waktu lalu. (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Syuting film Tumbal Proyek di Gedung C Rusunawa Depok, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos menyisakan kekecewaan dari penghuni setempat. Sebab, proses syuting film horror yang diproduksi Dee Company dan disutradarai Jeropoint itu dinilai lalai terhadap berbagai hal.

Penghuni Gedung C Rusunawa Depok berinisial S menjelaskan, asap buatan yang digunakan dalam proses syuting film horor berjudul Tumbal Proyek tersebut mengeluarkan bau menyengat, sehingga mengganggu pernapasan.

Bahkan, beber S, pihak production house tidak mengembalikan warna tembok Gedung C Rusunawa Depok seperti semula setelah proses syuting itu dilakukan, sehingga membuat gedung tersebut semakin kumuh.

Tidak hanya itu, kata S, syuting film ini menghambat aktifitas warga setempat, lantaran suara bising yang timbul hingga terhambatnya mobilitas penghuni.

“Pada saat (proses syuting) itu, prosesnya benar-benar mengganggu,” ungkap S kepada Radar Depok, Rabu (27/8).

Bahkan, S menerangkan, pihak production house berjanji untuk menggunakan asap buatan itu hanya sekitar satu menit saja, kenyataannya melebiohi batas waktu yang sudah ditentukan, bahkan menimbulkan bau menyengat.

“Asapnya hampir lima menit baru hilang. Ini lumayan bau banget,” ujar S.

Baca Juga: Syuting Film Tumbal Proyek di Rusunawa Depok Makan Korban, Asap Buatan Ganggu Pernapasan, Penghuni Tagih Janji PH Ganti Barang yang Hilang

Lebih lanjut,S mengungkapkan, dana kompensasi yang dijanjikan sebesar Rp500 ribu tidak sesuai dengan yang diterimanya, sebab dia hanya menerima sebesar Rp200 ribu.

“Kompensasi sendiri sih yang saya terima Rp200.000,” tutur S.

Sebelumnya, Koordinator Gedung C Rusunawa Depok, Jay mengungkapkan, syuting film Tumbal Proyek membuatnya merugi secara materi, lantaran kehilangan router wifi. Hal itu menganggunya dalam bekerja, atau mencari penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Setelah kehilangan, Jay mengaku telah melayangkan komplain kepada pihak Production House (PH). Namun, keluhan itu tidak mendapat respon positif. Sampai saat ini, dia masih menunggu itikad baik dari pihak PH.

Bahkan, pihak PH dituding tak mengembalikan seperti semula warna gedung tersebut setelah dipakai untuk syuting film.

“Ketemu aja dengan saya ya kan, membicarakan hal tersebut. Gak usah juga harus bermanuver, berimprovisasi dengan menciptakan hukum yang baru,” keluh Jay saat ditemui Radar Depok.

Selain itu, beber Jay, kerugian yang timbul dari syuting film tersebut bukan hanya kehilangan barang semata. Aktifitas itu juga membuat kesehatan terganggu, lantaran pihak PH membuat asap buatan yang masuk ke dalam hunian warga.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X