“Peran ini merupakan tugas tambahan yang diakui sebagai bagian dari beban kerja guru, berbeda dengan wali kelas yang fokus pada pengelolaan kelas secara administratif dan operasional untuk satu tahun ajaran,” kata dia.
Susi Apriliyana mengatakan, program guru wali ini sudah dimulai dari pekan ini, yang juga memiliki peran sebagai penghubung antara sekolah, orang tua, dan murid untuk mendukung perkembangan murid.
Baca Juga: Keren! Produk Warga Binaan Lapas Cibinong Diminati Umat Gereja Katolik Paroki Cibubur
“Perbedaan guru wali fokus pada pendampingan individu murid dalam jangka panjang, sedangkan wali kelas fokus pada pengelolaan dan administrasi kelas dalam satu periode tertentu,” kata dia.
Namun, ujar Susi Apriliyana, dalam menjalankan program ini, SMPN 15 Depok memiliki kekurangan ruangan kelas untuk berkumpul dan bertemu para murid.
Baca Juga: Berkah Dibalik Suatu Tantangan Market Place, Kini dan Nanti
“Saat ini memang kita memiliki kesulitan karena kekurangan ruangan pertemuan bagi guru wali bersama muridnya, tapi ini sudah kami jalankan dengan semaksimal mungkin,” tutur dia.***
Artikel Terkait
Yeti Wulandari Soroti Kekurangan Ruang Kelas SMPN 15 Depok : Sudah Masuk Pembahasan di Badan Anggaran DPRD
Ketua DPRD Usulkan Merger Gedung Jadi Solusi Kekurangan Kelas di SMPN 15 Depok
MPLS SMPN 15 Depok Hadirkan BNN dan Dinkes, Tingkatkan Kesehatan Anak hingga Cegah dari Bahaya Narkoba
Punya 20 Siswa Inklusi, SMPN 15 Depok Pastikan Tangani dengan Pola Khusus
SMPN 15 Depok Berikan Sosialisasi Program Sekolah kepada Wali Murid : Wujud Kolaborasi, Bahas Pengawasan hingga Pelaksanaan Perpisahan Sekolah