RADARDEPOK.COM – Pemkot Depok sebelumnya telah melakukan mutasi dan rotasi besar-besaran pada Senin (15/9). Adanya perombakan struktur jabatan ini membuat sejumlah jabatan strategis menjadi kosong di Kelurahan Duren Mekar, Kecamatan Bojongsari.
Dalam hal ini Kelurahan Duren Mekar kehilangan kursi untuk jabatan Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan (Kasi Ekbang) dan sekretaris kelurahan.
Namun pada mutasi tersebut, Supandi diamanatkan sebagai Lurah Duren Mekar definitif, setelah sebelumnya menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt). Tetapi, Supandi dikabarkan bakal pensiun pada 1 Oktober 2025. Artinya, status lurah definitif itu hanya berlaku dua pekan saja.
Baca Juga: Pengembang Perumahan Nakal Rugikan Konsumen, Pemkot Depok Harus Juga Bertanggungjawab
Atas hal ini masyarakat mempertanyakan kualitas pelayanan di Kelurahan Duren Mekar, mengingat dua jabatan strategis itu belum ada yang mengisi, serta adanya potensi Plt Lurah Duren Mekar kembali.
“Saya sangat prihatin dengan proses mutasi dan rotasi yang dilakukan Pemkot Depok untuk Kelurahan Duren Mekar,” tutur Ketua RW1 Duren Mekar, Abdul Wahid kepada Radar Depok, Jumat (19/9).
Karena menurutnya, kekosongan pada kursi jabatan itu akan mengganggu pelayanan kepada masyarakat. Hal ini menjadi fatal, karena Kasi Ekbang dan sekretaris kelurahan berperan penting untuk pembangunan dan kemajuan lingkungan di Duren Mekar.
“Karena jika kursi jabatan sekretaris kelurahan dan Kasi Ekbang nya kosong, pembangunan dan kemajuan di lingkungan tidak akan berjalan maksimal,” kata Abdul Wahid.
Salah satu tokoh masyarakat di Duren Mekar itu sangat menyayangkan, lantaran Pemkot Depok melakukan mutasi pada dua jabatan strategis tersebut. Sementara Pemkot Depok belum menunjuk seorang pengganti untuk mengisi kekosongan pada kursi jabatan itu.
“Apa tidak ada seseorang yang bisa menggantikan posisi sekretaris kelurahan dan Kasi Ekbang di Duren Mekar?. Memang, kewenangan untuk melakukan mutasi itu adalah Pemkot Depok. Tetapi kan mereka juga harusnya tahu, bahwa untuk melancarkan proses kegiatan di lingkungan itu ada baiknya tidak boleh ada kursi jabatan yang kosong. Apalagi ini sampai dua jabatan,” kata Abdul Wahid.
Baca Juga: Jamu Sriwijaya FC, Persikad Depok Siap Bangkit
Kemudian, Abdul Wahid juga mempertanyakan, kenapa Supandi ditunjuk sebagai Lurah Duren Mekar definitif, padahal per 1 Oktober 2025 dikabarkan akan pensiun. Artinya, dalam waktu dekat akan ada tiga kursi jabatan strategis yang kosong.
“Kalau dihitung kasarnya, waktu kerja Pak Supandi ini hanya 10 hari sebagai Lurah Duren Mekar. Karena per 1 Oktober 2025 itu beliau pensiun. Sebenarnya kalau saya sih enggak masalah siapapun yang menjabat, hanya saja sangat disayangkan dengan waktu 10 hari itu. Apakah tidak ada calon lurah yang lain? Yang benar-benar ada porsi sebagai lurah definitif?,” ucap Abdul Wahid memungkasi. ***
Artikel Terkait
Tiga Kelurahan di Kecamatan Sawangan Depok Kembali Dapat Bantuan Pangan Kota, Ini Isi Paket Sembako yang Diterima 119 Warga
Kelurahan Cipayung Jaya Depok Cetak Kader PKK Unggulan Lewat Lomba, Siap Berkompetisi di Tingkat Kecamatan dan Kota
Maulid Nabi di Kecamatan Cilodong Depok Jaga Persatuan, Ini Pesan yang Disampaikan Penceramah
Jawab Tantangan Keberagaman di Wilayah Perkotaan, Kelurahan Tirtajaya Depok Kuatkan Forum Pembauran Kebangsaan
Anggota DPRD Kota Depok Fraksi PKS, Hj. Nuryuliani Bantu Advokasi Rumah Warga Sukamaju Baru yang Rusak ke Walikota Depok
Pecah! Komunitas, Pelaku Usaha hingga Pemerintah Bertemu di Depok24jam Impact Forum : Ini yang Dilakukan
Salam Olahraga! Anytime Fitness Rayakan Pencapaian 50 Klub di Indonesia : Buka Cabang di Depok, Tumbuh Tiga Kali Lipat dalam Dua Tahun