RADARDEPOK.COM-Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berkomitmen untuk segera menangani kondisi rumah warga yang rusak berat di Kecamatan Tapos. Komitmen itu ditegaskan Walikota Depok, Supian Suri, saat meninjau langsung tiga rumah warga di dua kelurahan berbeda, selasa (14/10).
Tiga rumah yang dikunjungi berada di RT 6/12 dan RT 1/4 Kelurahan Cilangkap, serta RT 3/2 Kelurahan Leuwinanggung. Ketiganya dinilai dalam kondisi sangat memprihatinkan dan tidak layak huni.
“Saya ikut prihatin dengan kondisi rumah Pak Piping dan Bu Lala. Ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan, hampir 80 persen bocor, lebih banyak yang rusak daripada yang tidak, dan atapnya hampir ambruk,” ujar Supian kepada Radar Depok, Selasa (14/10).
Pemkot Depok, kata Supian, memiliki mekanisme penanganan darurat di luar program Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) reguler. Dalam kasus rumah-rumah yang tak bisa menunggu proses anggaran tahunan, dana tak terduga akan digunakan untuk intervensi cepat.
“Makanya kondisi-kondisi darurat seperti ini kita atasi dengan biaya tak terduga. Mudah-mudahan tidak terlalu banyak kejadian seperti ini,” katanya.
Supian meminta, jajaran camat dan lurah lebih aktif dalam mendeteksi serta melaporkan kondisi rumah warga yang sudah tidak layak huni dan berpotensi membahayakan penghuninya. “Jangan sampai, naudzubillah, ada korban gara-gara kita lalai,” tegas Supian.
Tahun ini, program RTLH di Kelurahan Cilangkap mencakup 50 unit rumah. Sementara secara keseluruhan, Depok menargetkan rehabilitasi 1.014 rumah di seluruh wilayah depok. Namun, Supian mengakui masih ada rumah yang belum masuk dalam daftar penerima bantuan tahun ini, termasuk milik keluarga Piping.
Sebagai langkah awal, pemkot telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus tersebut dan memindahkan sementara penghuni ke rumah kontrakan. “Pak camat, pak lurah tolong bantu cari tukang, minta dukungan material. Sisanya nanti pemkot yang bantu,” kata Supian.
Lurah Cilangkap, Galih Catur Prasatya mengatakan, kondisi rumah Bang Piping memang sudah cukup lama memprihatinkan. Kerusakan utamanya disebabkan usia bangunan yang sudah tua dan tidak pernah direnovasi besar. Sehari-harinya, Bang Piping dikenal sebagai juru parkir di alfamart yang lokasinya tepat di seberang rumahnya.
“Setelah ditinjau langsung pak wali, alhamdulillah segera ditindaklanjuti. Rencananya kita akan dorong lewat anggaran belanja tidak terduga (BTT). Tapi karena kondisinya cukup darurat, pak wali minta kita nggak usah nunggu lama sampai anggaran cair. Jadi saya diminta untuk komunikasi dengan toko material di sekitar sini supaya bisa bantu dulu kebutuhan materialnya. Nanti proses pengajuan BTT tetap jalan paralel,” jelas Galih.
Langkah cepat itu diambil agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak di harapkan, apalagi sampai ada korban. Karena itu, Galih berharap, kerja sama semua pihak, terutama RT, RW, dan tokoh masyarakat, bisa makin aktif dalam melaporkan kondisi warganya.
“Harapan saya ke depan, tidak ada lagi rumah warga di Cilangkap yang kondisinya seperti ini. RT, RW, LPM, dan seluruh stakeholder harus lebih peka dan aktif memantau lingkungan. Serta selalu berkomunikasi dengan kami terkait dengan kondisi warga di lingkungannya,” ucap Galih.
Sementara itu, Lurah Leuwinanggung, Titin Sumarsih mengatakan, kunjungan walikota ke wilayahnya dilakukan setelah meninjau rumah-rumah di kelurahan cilangkap. Di leuwinanggung, rumah yang dikunjungi berada di RT3/2 dan mengalami kerusakan total, terutama di bagian atap.
Artikel Terkait
Melihat Kondisi Gedung SDN Tapos 2 Rusak Parah : Ada Delapan Ruang dan Kini Numpang di SDN Tapos 1
Greenhouse Hidroponik Hybrid di Tapos Depok Juara Tiga : Pengoperasian Terkendala Teknis, Pembangunan Baru 79 Persen
Terbanyak Se-Kecamatan Tapos Depok, Kelurahan Cimpaeun Berhasil Kumpulkan 300 Liter Minyak Jelantah
Jadi Jalur Penting Penghubung Kawasan Wisata, Pemkab Gelontorkan Rp714 Juta untuk Perbaikan Jalan Banjarwaru-Tapos
Haul Nyimas Utari di Tapos Depok : Menguak Sejarah, Menjaga Jejak Leluhur