Minggu, 21 Desember 2025

Disdik Kota Depok Komitmen Perkuat Pendidikan Antikorupsi di Sekolah

- Senin, 3 November 2025 | 08:00 WIB
Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah saat meninjau kegiatan belajar mengajar di SDN Anyelir 2. Disdik terus berkomitmen dalam memperkuat pendidikan antikorupsi di semua sekolah.  (DOKUMEN DISDIK)
Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah saat meninjau kegiatan belajar mengajar di SDN Anyelir 2. Disdik terus berkomitmen dalam memperkuat pendidikan antikorupsi di semua sekolah. (DOKUMEN DISDIK)

RADARDEPOK.COM–Pemkot Depok terus berupaya dalam memperkuat penanaman nilai-nilai antikorupsi sejak dini, yang dimulai dari setiap satuan pendidikan yang ada di Kota Depok, dengan mengajarkan kejujuran, tanggung jawab, dan keadilan.

Hal ini disampaikan langsung Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah usai kegiatan Sosialisasi dan Advokasi Pendidikan Antikorupsi di Aula Teratai, Balai Kota Depok, Jumat (31/10).

Baca Juga: Kegiatan di Alam, Qori Hatmalina : Cara Menjaga Semangat dan Disiplin Diri

Kepala Disdik Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah, mengatakan pemberantasan korupsi merupakan amanat konstitusi dan tanggung jawab semua pihak, termasuk dunia pendidikan. Menurut dia, semangat antikorupsi perlu ditanamkan melalui keteladanan, budaya sekolah, dan proses pembelajaran yang bermakna.

“Korupsi bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga pengkhianatan terhadap nilai moral dan kemanusiaan. Pendidikan antikorupsi perlu ditanamkan sejak dini, bukan hanya lewat ceramah, tetapi melalui contoh dan kebiasaan di sekolah,” ujar dia.

Baca Juga: Kemensos Berikan Santunan Kepada Korban Ambruknya Atap Ponpes di Situbondo

Siti Chaerijah Aurijah menjelaskan, pendidikan antikorupsi sejalan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran berbasis karakter dan integritas. Melalui kegiatan seperti ini, siswa dilatih berpikir kritis, bertanggung jawab, dan jujur.

“Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka menumbuhkan tiga hal penting, yaitu berpikir kritis, tanggung jawab, dan kejujuran. Ketiganya menjadi dasar dalam membentuk pribadi antikorupsi,” kata dia.

Baca Juga: FLOII Expo 2025: BRI Bantu Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Naik Kelas

Siti Chaerijah Aurijah menambahkan, tantangan korupsi di era digital juga hadir dalam bentuk baru, seperti penyalahgunaan teknologi dan rendahnya literasi digital. Karena itu, pendidikan antikorupsi perlu disertai dengan pemahaman mengenai etika digital.

“Peserta didik harus diajarkan kejujuran dalam menggunakan data, tanggung jawab saat berbagi informasi, serta kesadaran terhadap jejak digital yang menunjukkan integritas diri,” ucap dia.

Baca Juga: Program MBG Jangkau 39 Juta Lebih Penerima Manfaat dengan 13 Ribu SPPG di Tanah Air

Siti Chaerijah Aurijah berharap kegiatan sosialisasi ini dapat memperkuat komitmen bersama antara guru, kepala sekolah, dan siswa untuk membangun karakter jujur dan berintegritas di lingkungan sekolah.

“Setiap guru adalah teladan kejujuran, kepala sekolah penjaga integritas, dan siswa menjadi harapan bangsa yang bebas dari budaya korupsi,” tutur dia.

Dalam kegiatan ini, Siti Chaerijah Aurijah juga menegaskan pentingnya penerapan pendidikan antikorupsi melalui keteladanan guru dan pembiasaan nilai integritas di lingkungan sekolah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X