RADARDEPOK.COM-Suasana hangat terasa sejak memasuki halaman rumah Ketua RW5, Sarmilih, di Kelurahan Bojongsari, Jumat (14/11) malam. Lampu-lampu teras menyala lembut, menyambut para ketua RT dan RW yang datang satu per satu, hingga akhirnya pertemuan paguyuban RT/RW itu dimulai tepat pukul 19.30 WIB.
Laporan : Risky Dwi Lestari
Di bawah langit malam Bojongsari yang tenang, kursi-kursi plastik tertata rapi. Kegiatan rutinan, sebulan sekali ini semakin mewujudkan keguyuban. Beberapa warga terlihat saling menyapa, sebagian lainnya memperbaiki posisi duduk sambil menunggu forum dimulai. Malam itu terasa seperti sebuah ruang dialog, tempat para pengurus lingkungan berkumpul untuk berbagi cerita, tantangan, dan harapan.
Lurah Bojongsari, Yaya Sudira, membuka pertemuan dengan nada yang akrab namun tegas. Dia memahami betul bagaimana dinamika wilayah Bojongsari yang terus berkembang, dan peran RT/RW menjadi garda terdepan dalam menjaga kondisi lingkungan.
“Kami berkumpul malam ini bukan sekadar rapat, tapi untuk memperkuat ikatan sebagai pengurus wilayah. RT dan RW ini ujung tombak. Apapun persoalan masyarakat, bapak-bapak yang pertama kali hadir,” ujar Yaya Sudira dengan senyuman kecilnya.
Yaya menambahkan, kolaborasi antarwilayah menjadi kunci dalam mempercepat penyelesaian persoalan di lingkungan. Mulai dari ketertiban, kebersihan, hingga pelayanan warga, semua membutuhkan komunikasi yang baik.
“Saya berharap, setiap RT dan RW bisa saling menguatkan. Kalau ada program, kita jalankan bersama. Kalau ada masalah, kita selesaikan bersama,” kata Yaya.
Senada dengan, Ketua RW14 Bojongsari, Daud Sulaiman, turut menyampaikan rasa syukurnya. Dengan hati yang penuh dengan rasa syukur kebersamaan, Daud mengungkapkan bagaimana forum seperti ini menjadi ruang penting bagi para pengurus wilayah untuk saling mengisi.
“Pertemuan seperti ini membuat kita merasa tidak sendiri. Kita bisa tahu apa kendala di wilayah lain dan mencari solusinya. Bojongsari ini besar, tapi kalau kita kompak, semua terasa ringan,” ungkap Daud.
Daud menekankan, koordinasi bukan hanya semata-mata, tetapi juga perihal rasa kebersamaan. Apalagi, forum ini bukan hanya membahas program, tetapi juga memperkuat hubungan antar ketua lingkungan.
“Kami berharap kegiatan paguyuban ini rutin. Karena lewat silaturahmi, kerja-kerja lingkungan lebih hidup, lebih terasa manfaatnya,” kata Daud.
Hingga malam semakin larut, suasana tetap cair. Sekitar pukul 21.30 WIB, pertemuan mulai mereda. Namun semangat kebersamaan yang dibangun malam itu terasa terus menghangatkan ruang.
Para ketua RT dan RW pulang dengan langkah pelan tetapi pasti membawa semangat baru untuk kembali bekerja menyapa warga di wilayah masing-masing. Bukan hanya pertemuan, melainkan kebersamaan Bojongsari, yang terus berusaha menghadirkan lingkungan yang rapi, aman, dan saling menjaga. ***
Artikel Terkait
Pernah Dihuni Pengikut Organisasi NII, Kelurahan Bojongsari Baru Depok Serius Perangi Radikal hingga Terorisme Sampai-sampai Belajar ke BNPT
Terobosan Pelayanan Kelurahan Bojongsari Depok di Akhir Pekan, Bugarkan Badan Lewat Senam Pagi
Hari Sumpah Pemuda 2025, Katar Kelurahan Curug Bojongsari Depok Lestarikan Budaya Betawi dengan Bikin Jogan ala 70'an
Komplotan Perlaku Curanmor Dicokok Polsek Bojongsari Depok, Begini Kronologinya
Kelurahan Bojongsari Baru Depok Genjot Pemilahan Sampah Organik dari Rumah Tangga, Bagikan Ember di wilayah RW4