RADARDEPOK.COM-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok merilis data Prevalensi Balita Stunting RADARDEPOK.COMtahun 2025 di 11 kecamatan. Dalam laporan tersebut, Kecamatan Cipayung tercatat sebagai wilayah dengan angka stunting paling rendah, yaitu hanya 147 balita atau sebesar 2,91 persen.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati menjelaskan, data tersebut berasal dari hasil pengukuran pada Agustus 2025. Sumber data diambil dri Sigizi Kesga (e-PPBGM) yang merupakan bagian dari pelaksanaan surveilans gizi.
“Penyajian data ini memberikan gambaran nyata mengenai kondisi stunting pada tingkat kecamatan, sehingga intervensi dapat dilakukan lebih tepat sasaran,” jelas Mary.
Meskipun Kecamatan Cipayung menunjukan capaian paling baik, lanjut Mery, secara keseluruhan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus memperkuat langkah strategis dalam mencegah dan menurunkan angka stunting di seluruh wilayah.
Baca Juga: 3.569 Balita Depok Stunting, Begini Upaya yang Ditempuh Dinkes
Mery menekankan, perlunya sinergi dari seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan program berjalan optimal.
“Harapannya, seluruh sektor dapat bergerak bersama, memiliki data yang sama, dan memahami apa yang harus dilakukan untuk percepatan penurunan stunting,” harap Mary.
Sebagai pembanding, Kecamatan Pancoran Mas menjadi wilayah dengan angka stunting tertinggi, yakni 465 balita atau 5,49 persen. ***
Artikel Terkait
40 SPPG di Depok Wajib Punya SLHS : Dinkes Bakal Lakukan Inspeksi Dapur Secara Rutin
Dinkes Kabupaten Bogor Antisipasi Penyebaran Chikungunya
Uji Coba CFD Kabupaten Bogor di Jalan Tegar Beriman : Hati Warga Riang Gembira, Dinkes Sajikan Tes Kesehatan
BGN Beri Waktu 30 Hari SPPG Mengurus SLHS ke Dinkes Setempat, Jika Tidak Dapur Akan Ditutup Sementara
KAKI dan Dinkes Kota Depok Perkuat Penanggulangan HIV/AIDS, Optimis Wujudkan Zero New Infection, Zero AIDS Related Death, dan Zero Discrimination