RADARDEPOK.COM-Ruang Mawar Lantai 3 Balai Kota Depok sore itu terasa hidup. Lebih tepatnya, pada ruang adpem Suara kursi yang digeser pelan bergesek dengan lantai, percakapan rendah para aparatur yang saling menyesuaikan berkas, serta denting halus pendingin ruangan yang stabil semua berpadu menciptakan suasana musyawarah yang serius namun hangat.
Laporan : Risky Dwi Lestari
Di balik kaca besar yang memantulkan cahaya ruang mawar lantai 3, Lurah Pondok Cina, Nurman Hakim, tampak mengenakan baju merahnya, berjalan mendampingi jajaran aparatur Kelurahan Pondok Cina menuju meja paparan. Kegiatan Lomba Penilaian Kelurahan dan Pokmas Swakelola Tingkat Kota Depok 2025 itu digelar di Gedung Balai Kota Depok, Ruang Mawar Adpem, Lantai 3.
“Bismillahirrahmanirrahim, mohon doanya semoga Kelurahan Pondok Cina dan Pokmas Swakelola King Rose mendapatkan nilai yang terbaik,” ucap Nurman dengan senyum kecilnya di sela persiapan.
Kelurahan Pondok Cina bersama Pokmas Swakelola King Rose, ditunjuk mewakili Kecamatan Beji. Hadir pula Sekretaris Kecamatan Beji, H Tono Hasan, yang duduk memperhatikan setiap rangkaian pemaparan dengan serius.
Suasana ruang makin penuh ketika tim dari Bappeda, BKD, hingga Kabag Administrasi Pembangunan Setda Kota Depok Hendra Kurniawan memasuki ruangan. Satu per satu kursi kembali tersentak ringan saat peserta lain menyiapkan posisi duduk, menandai dimulainya sesi pemaparan.
Nurman Hakim berdiri, kertas-kertas di hadapannya bergeser pelan terdorong angin AC ketika dia membuka presentasi. Dengan suara tenang namun tegas, dia menjelaskan progres, inovasi, serta kesiapan Kelurahan Pondok Cina dalam mengikuti penilaian tahun ini.
Di bagian lain, Ketua Pokmas King Rose, Madin Hidayat, memaparkan teknis swakelola. Tangannya sesekali mengarah pada layar presentasi, menunjuk alur administrasi dan pembentukan kelembagaan Pokmas yang telah dilakukan.
Sebelum sesi berakhir, Lurah Pondok Cina kembali menegaskan teknis persiapan yang menjadi poin penting dalam penilaian. Suaranya stabil, sesekali terdengar pantulan gema di ruangan yang luas.
“Kami sangat mempersiapkan dengan matang, mulai dari pelibatan kelembagaan, tokoh-tokoh yang ada di kelurahan dalam pembentukan Pokmas. Setelah dibentuk Pokmas dan di SK-kan, pihak-pihak yang terlibat itu masuk dalam unsur kelembagaan. Mulai dari tim perencanaan, pelaksanaan, sampai pengawas,” tegas Nurman Hakim nan rasa percaya.
Nurman Hakim turut merinci proses administrasinya sambil mengetukkan ujung pulpennya pelan ke meja. Di sisi lain ruangan, para perwakilan Pondok Cina. Di antaranya, Kasi Ekbang Dessy Anggraeni, Ketua RW8 Chairul Afint Bahri, Ketua RT3/1 Mubasyir.
Serta hadir pula, tokoh masyarakat Andi Kurniawan dan Roy yang terlihat mengangguk setuju terhadap penyampaian lurah, seakan menegaskan kesiapan penuh mereka.
“Setelah ditentukan, baru dilihat sejauh mana proses pengadministrasian usulan pelaksanaan pekerjaan, dengan membuat proposal pengerjaan kegiatan yang akan dilakukan. Dan dalam proses pembiayaan, semua sesuai ketentuan yang berlaku terhadap penyerapan anggaran. Itu aturan pokmasannya,” kata dia.
Artikel Terkait
Mengenal Pokmas Perempuan Pertama di Depok, Kerja Keras Membuahkan Hasil, Juara Pada P2WKSS Tingkat Provinsi Jabar : Bagian 3
Intip Kegiatan Usaha Pokmas Kelurahan Curug Depok : Beri Pelatihan Pembuatan Sabun dan Lilin
Kelurahan Duren Mekar Depok Bentuk Pokmas Maggot
Budidaya Maggot di RW20 Kelurahan Cilangkap Depok Disetop : Ditolak Warga, Dikeluhkan Pokmas
Lurah Pengasinan Depok, Ari Andriana Wijaya Apresiasi Kinerja Dua Pokmas yang Laksanakan Pekerjaan Sesuai Perencanaan dan Tepat Waktu