RADARDEPOK.COM-Hujan deras berturut-turut yang mengguyur wilayah Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Bojongsari mengakibatkan longsor di kawasan pemancingan di sekitaran Situ Tujuh Muara, Bojongsari, Minggu (14/12).
Kendati demikian, peristiwa tersebut terjadi akibat debit air yang meningkat drastis hingga meluap dan menggerus area sekitar situ. Dampaknya, tanah longsor mengenai pemancingan hingga debit air yang meluap tidak tertampung melebar ke permukiman warga.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Setu Tujuh Muara Bojongsari, Deden Hendrawan menjelaskan, longsor tersebut terjadi karena curah hujan yang terlalu deras. Selain itu, kondisi pembatas di atas turap dinilai belum optimal memadai untuk menahan limpahan air.
“Penyebabnya kemarin karena hujan yang terlalu banyak. Pembatas juga dapat dikatakan kurang tinggi, iya,” ujar Deden.
Deden Hendrawan menilai, perlunya ada perbaikan untuk pembatas di atas turap. Saat ini, ketinggian turap baru mencapai kisaran 50 sentimeter. Sebelum kejadian tersebut, kondisi situ dan pemancingan terpantau aman. Namun derasnya hujan dinilai membuat debit air meningkat dan melampaui kapasitas.
“Untuk perbaikan perlu ada, yang minimal satu meter dari atas turap. Saat ini ketinggiannya baru sekitar 50 sentimeter. Sebelumnya aman, baru kali ini saja. Ini juga dikarenakan deras hujan hingga membuat debit air terlalu banyak,” kata Deden.
Ke depan, Deden berencana, Pokdarwis akan mengajukan usulan perbaikan melalui pokok pikiran (pokir) agar pembatas turap dapat ditinggikan dan lebih aman.
“Sebagai upaya ke depannya, kemungkinan nanti di pokir akan coba kami ajukan,” ucap Deden.
Sementara itu, Ketua RT2/7, Maman menyebutkan, dampak luapan air juga dirasakan warga di wilayah RW7. Posisi jembatan yang menyempit, turut memperparah aliran air hingga meluber ke jalan lingkungan.
“Ini posisi jembatan yang ada di RW7. Bang Ira sempat mancing, ini adalah sambungan kali yang ada di RT2 menuju Gundala. Karena kalinya kecil dan jembatannya mengecil, akhirnya mau tidak mau air jadi mengalir ke jalan,” ungkap Maman.
Maman menjelaskan, aliran kali tersebut tidak mampu menampung derasnya air hujan, sehingga menyebabkan genangan hingga menutup akses jalan menuju RW7. Dia berharap, adanya optimalisasi untuk hal ini.
“Ini kali yang tidak bisa menampung derasnya air. Jadi paling tidak kali ini harus dilebarin atau dinormalisasikan agar debit air bisa menuju ke kali. Ini jalan menuju ke RW7 sampai masuk ke dalam airnya,” jelas Maman.
Maman berharap pemerintah dapat segera turun tangan untuk memberikan solusi maksimal agar kejadian serupa tidak terulang, terutama saat hujan deras melanda.
Artikel Terkait
PGRI Bojongsari Ditangan Eros Rosita : Komitmen Bangun Ruang Nyaman, Akrab, dan Saling Menguatkan
Menyusuri Poskamling RW9 Kelurahan Bojongsari Baru Depok : Siap Hadapi Lomba, Sama-Sama Jaga Kampung
Herman Karno Dorong Penuh Usulan Warga Bojongsari Depok : 2.000 Lulusan SD di Curug Tiap Tahun, Sekolah Negeri dan Rutilahu jadi Fokus Utama
Wilayahnya Sempat Terendam Luapan Air, Lurah dan LPM Curug Bojongsari Depok Swadaya Perbaikan Drainase yang Rusak
Setelah Enam Bulan Ikut Pendidikan, 30 Lansia di Kelurahan Curug Bojongsari Depok Akhirnya Diwisuda, Ini yang Dipelajari!