Minggu, 21 Desember 2025

Pemancingan di Situ Tujuh Muara Bojongsari Depok Ambrol, Air Meluap hingga Masuk Permukiman Warga

- Senin, 15 Desember 2025 | 05:30 WIB
Tanah Longsor di kawasan Situ Tujuh Muara Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Sabtu (13/12). (TANGKAPAN LAYAR)
Tanah Longsor di kawasan Situ Tujuh Muara Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Sabtu (13/12). (TANGKAPAN LAYAR)

RADARDEPOK.COM-Hujan deras berturut-turut yang mengguyur wilayah Kecamatan Sawangan dan Kecamatan Bojongsari mengakibatkan longsor di kawasan pemancingan di sekitaran Situ Tujuh Muara, Bojongsari, Minggu (14/12).

Kendati demikian, peristiwa tersebut terjadi akibat debit air yang meningkat drastis hingga meluap dan menggerus area sekitar situ. Dampaknya, tanah longsor mengenai pemancingan hingga debit air yang meluap tidak tertampung melebar ke permukiman warga.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Setu Tujuh Muara Bojongsari, Deden Hendrawan menjelaskan, longsor tersebut terjadi karena curah hujan yang terlalu deras. Selain itu, kondisi pembatas di atas turap dinilai belum optimal memadai untuk menahan limpahan air.

“Penyebabnya kemarin karena hujan yang terlalu banyak. Pembatas juga dapat dikatakan kurang tinggi, iya,” ujar Deden.

Deden Hendrawan menilai, perlunya ada perbaikan untuk pembatas di atas turap. Saat ini, ketinggian turap baru mencapai kisaran 50 sentimeter. Sebelum kejadian tersebut, kondisi situ dan pemancingan terpantau aman. Namun derasnya hujan dinilai membuat debit air meningkat dan melampaui kapasitas.

“Untuk perbaikan perlu ada, yang minimal satu meter dari atas turap. Saat ini ketinggiannya baru sekitar 50 sentimeter. Sebelumnya aman, baru kali ini saja. Ini juga dikarenakan deras hujan hingga membuat debit air terlalu banyak,” kata Deden.

Ke depan, Deden berencana, Pokdarwis akan mengajukan usulan perbaikan melalui pokok pikiran (pokir) agar pembatas turap dapat ditinggikan dan lebih aman.

Baca Juga: P2L Kelurahan Bojongsari Baru Depok Dongkrak Budidaya Ikan Konsumsi, Kolam dan Benih Ikan Sudah Disediakan

“Sebagai upaya ke depannya, kemungkinan nanti di pokir akan coba kami ajukan,” ucap Deden.

Sementara itu, Ketua RT2/7, Maman menyebutkan, dampak luapan air juga dirasakan warga di wilayah RW7. Posisi jembatan yang menyempit, turut memperparah aliran air hingga meluber ke jalan lingkungan.

“Ini posisi jembatan yang ada di RW7. Bang Ira sempat mancing, ini adalah sambungan kali yang ada di RT2 menuju Gundala. Karena kalinya kecil dan jembatannya mengecil, akhirnya mau tidak mau air jadi mengalir ke jalan,” ungkap Maman.

Maman menjelaskan, aliran kali tersebut tidak mampu menampung derasnya air hujan, sehingga menyebabkan genangan hingga menutup akses jalan menuju RW7. Dia berharap, adanya optimalisasi untuk hal ini.

Baca Juga: LPM Duren Seribu, Lukmanul Hakim Dorong Penuh Penambahan SMAN di Bojongsari, Pengelolaan Situ Hingga Hibah Alat Pengentasan Sampah di 2026

“Ini kali yang tidak bisa menampung derasnya air. Jadi paling tidak kali ini harus dilebarin atau dinormalisasikan agar debit air bisa menuju ke kali. Ini jalan menuju ke RW7 sampai masuk ke dalam airnya,” jelas Maman.

Maman berharap pemerintah dapat segera turun tangan untuk memberikan solusi maksimal agar kejadian serupa tidak terulang, terutama saat hujan deras melanda.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X