Senin, 22 Desember 2025

Vokasi UI Undang Siswa SMA-SMK Se-Jabodetabek Kenali Proses Pembuatan Film

- Rabu, 29 Maret 2023 | 19:53 WIB
LOKAKARYA: Program Pendidikan Vokasi (PPV) Universitas Indonesia (UI) yang menekankan proses pembelajaran aplikatif, mengadakan kegiatan lokakarya pengabdian masyarakat (pengmas) yang bertajuk “Film Horror sebagai Pop Culture Indonesia”.
LOKAKARYA: Program Pendidikan Vokasi (PPV) Universitas Indonesia (UI) yang menekankan proses pembelajaran aplikatif, mengadakan kegiatan lokakarya pengabdian masyarakat (pengmas) yang bertajuk “Film Horror sebagai Pop Culture Indonesia”.

RADARDEPOK.COM, DEPOK – Program Pendidikan Vokasi (PPV) Universitas Indonesia (UI) yang menekankan proses pembelajaran aplikatif, mengadakan kegiatan lokakarya pengabdian masyarakat bertajuk “Film Horror sebagai Pop Culture Indonesia”.

Tiga sineas dari Magma Entertainment, yakni produser, Linda Gozali; sutradara, Charles Ghozali; dan sutradara kreatif, Daniel Irawan, hadir berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka pada lokakarya tersebut.

Ketiganya berkolaborasi dalam karya film Qodrat yang dirilis pada 2022, dan mencatat jumlah penonton yang menembus 1,7 juta orang.

Baca Juga: Sangga Muaran Putra dari Vokasi UI Juara Hoki Es di Singapore Lion City Cup 2023

Berdasarkan data filmindonesia.or.id (2022), tercatat sebanyak sembilan dari 15 film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak merupakan film bergenre horor. Penonton lokal ternyata memiliki animo yang besar terhadap film horror.

LOKAKARYA: Program Pendidikan Vokasi (PPV) Universitas Indonesia (UI) yang menekankan proses pembelajaran aplikatif, mengadakan kegiatan lokakarya pengabdian masyarakat (pengmas) yang bertajuk “Film Horror sebagai Pop Culture Indonesia”.
LOKAKARYA: Program Pendidikan Vokasi (PPV) Universitas Indonesia (UI) yang menekankan proses pembelajaran aplikatif, mengadakan kegiatan lokakarya pengabdian masyarakat (pengmas) yang bertajuk “Film Horror sebagai Pop Culture Indonesia”.

Mengacu pada fakta tersebut, prodi Produksi Media, PPV UI berupaya mengajak generasi Z dan milenial mengenal proses di belakang layar pembuatan film horror melalui kegiatan lokakarya pengmas tersebut.

Daniel menyampaikan, pop culture berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan akan dinikmati seterusnya oleh berbagai kalangan.

“Berbeda dari tren yang hanya berlaku pada kurun waktu sepuluh tahun atau per dekade tertentu, pop culture memberikan imbas yang tinggi bagi lingkungan. Salah satu contohnya adalah film horor yang mulai digandrungi kembali oleh masyarakat Indonesia,” ungkap Sutradara Kreatif, Daniel Irawan.

Sementara itu, Produser Magma Entertainment, Linda Gozali membahas tentang kaitan antara animo masyarakat Indonesia dengan film horor dan kepercayaan mistis atau supranatural.

“Pentingnya memiliki data sebelum membuat karya apa pun, terutama film. Tahap berikutnya dari ide dan data yang sudah terkumpul dengan baik adalah pengembangan,” tuturnya.

“Tahap pengembangan mencakup ide cerita, target audiens, serta perencanaan medium yang akan digunakan untuk mendistribusikan cerita,” tambahnya.

Sutradara Charles Ghozali menekankan, setiap informasi pada tahap pengembangan harus dibuat dan dipresentasikan melalui pitch deck.

Kepada peserta lokakarya yang berjumlah 60 siswa disertai guru SMA/SMK se-Jabodetabek, para sineas meminta dibuat pitch deck mengenai ide film atau media yang menceritakan tentang narasi cerita horor atau magis.

Para peserta diwajibkan mempresentasikan pitch deck di hadapan para fasilitator. Kepada tiga kelompok terbaik, mendapat hadiah dari Tim Magma Entertainment. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X