DMI Depok Bekali DKM Soal Pengelolaan Qurban

RADARDEPOK.COM  – Idul Adha tinggal menghitung hari. Untuk itu, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Depok membuka workshop penyembelihan hewan qurban, dihadiri perwakilan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan panitia qurban se-Kota Depok, berlangsung di STIH IBLAM, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Beji, belum lama ini.

Hal ini dilakukan, agar DKM dan panitia qurban di Kota Depok dapat menyembelih hewan qurban dengan baik dan sesuai dengan syariat Islam.

Sekretaris Umum DMI Kota Depok, Sutrisno mengatakan, DMI Kota Depok ini membekali perwakilan para pengurus DKM dan panitia qurban se-Kota Depok, dalam pengelolaan qurban dengan baik dan sesuai syariat Islam.

“Semua dibahas di sini, dan saat penyembelihan hewan qurban itu harus sesuai dengan syariat Islam. Artinya, jangan sampai penyembelihan hewan qurban itu asal-asalan," ujar Sutrisno, Senin (19/6).

Baca Juga: Posko Pemenangan Perkuat Deklarasi SAKA, Antarkan Kaesang Pangarep Depok Pertama

Dia berharap, DMI Kota Depok ini menjadi fasilitator. Supaya masjid-masjid yang setiap tahun melaksanakan ibadah qurban itu, bisa menyembelih hewan qurban sesuai syariat Islam.

“Jadi, kesalahan-kesalahan umum yang sering terjadi ketika menyembelih hewan qurban ini tidak ada lagi,” kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, Bendahara DMI Kota Depok, Zubair Halim mengungkapkan, acara tersebut bagian dari program organisasi. Dirinya berharap kepada peserta yang mengikuti workshop dapat memahami pelaksanaan tata cara penyelenggaraan qurban yang baik dan benar.

"Sebanyak 128 peserta dari perwakilan pengurus DKM dan panitia qurban se-Kota Depok, dibekali ilmu menyembelih dengan baik dan sesuai syariat Islam. Harapannya, peserta bisa menerapkan ilmu  yang didapat berupa fiqih dan praktik penyembelihan di tempat masing-masing," kata dia.

Baca Juga: Anak Sulit Makan Sayur, Jangan Khawatir, Ini Dia Tips dan Trik Agar Anak Suka Sayuran

Pembicara dalam acara, Abdul Majid mengatakan, workshop penyembelihan hewan qurban ini membahas beberapa poin. Pertama, tentang seluruh bagian dari qurban itu tidak boleh ada yang dijual. Kecuali diberikan secara cuma-cuma kepada orang yang kurang mampu.

“Kemudian, membahas terkait qurban wajib dan sunnah beserta penjabarannya dan masih banyak lagi,” ungkap Abdul Majid, Minggu (18/6).

Lebih lanjut, dia mengatakan, kesimpulan agenda yang berlangsung ini membahas tentang bagaimana proses penyembelihan secara syar’i (baik dan benar), baik itu secara teoritis dan praktik sesuai syariat islam.

“Karena ini kaitannya dengan perkara yang akan dikonsumsi banyak orang,” tutur Abdul Majid.***

Jurnalis : Aldy Rama