Minggu, 21 Desember 2025

BEM Keluhkan Penanganan Kasus Pelecehan Seksual di UI, Ini Tuntutannya

- Jumat, 28 Juli 2023 | 09:00 WIB
BEM UI saat melakukan aksi unjuk rasa yang menyoroti penanganan kasus pelecehan seksual di lingkungannya, Kamis (27/7). (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)
BEM UI saat melakukan aksi unjuk rasa yang menyoroti penanganan kasus pelecehan seksual di lingkungannya, Kamis (27/7). (GERARD SOEHARLY/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM - Isu kasus pelecehan seksual di Universitas Indonesia (UI) membuat mahasiswanya merasa geram. Hal itu dibuktikan lewat aksi unjuk rasa yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, Kamis (27/7).

Baca Juga: Lomba Paper Penerapan Energi Bersih-P2B Conference 2023 Sudah Dibuka, Catat Tanggalnya!

Kepala Departemen Aksi dan Kelembagaan BEM UI, Risalo Luis mengatakan, aksi unjuk rasa itu dilakukan untuk merespon dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di lingkungannya.

Mewakili BEM, Risalo Luis menilai, kasus pelecehan seksual pada kampus nomor satu di Indonesia tersebut belum ditangani secara baik. Buktinya, terdapat 40 korban pelecehan seksual yang dilakukan 30 pelaku.

Baca Juga: Spesial Untuk Pecinta Balap, HDC 2023 Hadir di Empat Kota

"Untuk kasus sendiri saya nggak bisa menjawab, karena tidak boleh diumbar ke publik hanya nominalnya saja. Dari yang kita ketahui sudah lebih ada 40 korban dan lebih dari 30 pelaku," ungkap Risalo Luis, Kamis (27/7).

Risalo Luis menerangkan, puluhan kasus pelecehan seksual di UI itu terjadi sejak pertama kali satgas PPKS UI terbentuk hingga 17 Juli 2023.

"Terhitung sudah delapan bulan ini ya," ujar Risalo Luis.

Baca Juga: Asap Bakaran Sampah Teror Siswa SDN Duren Seribu 3 Depok

Apalagi, beber Risalo Luis, kondisi itu diperburuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Universitas Indonesia atau PPKS UI yang menolak menerima laporan atau aduan terkait kasus tersebut. Dengan alasan, karena tidak adanya bantuan operasional dari pihak kampus.

Baca Juga: Kelurahan Bojongsari Depok Targetkan 6.109 Bendera Berkibar

"Serta tidak adanya ruang operasional, dan Satgas PPKS UI ini tidak diberikan fasilitas yang cukup mumpuni untuk menangani dan mencegah kekerasan seksual di UI," sebut Risalo Luis.

Bahkan, beber Risalo Luis, Satgas PPKS UI mengancam mogok kerja. Musababnya, tidak ada perhatian dari pihak rektorat.

Baca Juga: Ratusan Jemaah Haji Asal Depok Tiba di Balai Kota, Disambut Haru Keluarga

Mirisnya lagi, kata Risalo Luis, pelaku bukan hanya dari kalangan mahasiswa, begitu pun dengan dosen yang menjadi korban.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X