RADARDEPOK.COM - Pesantren Seni dan Budaya Arafa atau Pesantren Arafa di Kota Depok telah memberikan warna tersendiri. Mereka punya kajian yang menarik. Tidak hanya tentang Islam, tapi juga mengangkat isu global kekinian.
Namanya Ngaso atau Ngaji, Salawat dan Ngopi. Ini merupakan kegiatan rutin kegiatan Sanggar Pesantren Arafa setiap malam Minggu.
Baca Juga: Peringati Hari Pelanggan, PT DAM Sapa Konsumen Setia Honda
"Melalui Ngaso ini diharapkan menjadi majelis atau sanggar zikir salawat dan majelis ilmu bagi kaum urban dan utamanya kalangan muda di perkotaan,” Founder Yayasan Pesantren Seni Budaya Arafa, Fauzie Husain, Rabu (6/9).
Fauzie Husain menuturkan, rangkaian acara Ngaso diisi dengan salawat, pembacaan maulid, manaqib, dan ratib. Berbeda dengan pesantren pada umumnya yang mengadakan pengajian kitab kuning dan ceramah kyai, di Ngaso justru mengangkat isu sosial dan keagamaan yang kontekstual dengan kondisi terkini.
Baca Juga: Berjalan di Enam Kecamatan, Disrumkim Kota Depok Pantau Perbaikan RTLH
"Lewat Ngaso ini juga diharapkan mampu menjawab persoalan sosial dan keagaman yang timbul di masyarakat. Tentunya, bagi para jamaah Ngaso mampu bersikap dan mengambil langkah yang tepat," terang Fauzie Husain
Lebih lanjut, beber Fauzie Husain, Sanggar Pesantren Arafa diharapkan dapat melahirkan lebih banyak kegiatan yang bermanfaat dan berdampak positif bagi masyarakat. Saat ini akan mulai membuka kelas seni musik, mulai dari gitar, bass, piano, dan keyboard.
Baca Juga: UPN Veteran Jakarta Kolaborasi dengan Kelurahan Kedaung Laksanakan Kampung Caraka
"Pesantren Arafa menciptakan semacam kurikulum atau setidaknya metode keseimbangan antara pendidikan seni dan pendidikan agama,” tutur Fauzie Husain.
Namun demikian, tambah Fauzie Husain, sebelum belajar seni, peserta didik diwajibkan mengikuti pelajaran agama sesuai tingkatan pemahaman agama masing-masing.
Baca Juga: Waspada DBD di Depok, Ini Jumlah Kasusnya
“Pesantren Arafa jangan dibayangkan seperti pondok pesantren umum lainnya. Pesantren Arafa akan membuat pondok yang lebih artistik, urban, natural, dan multi kultural," jelas Fauzie Husain
Fauzie Husain akan menjalankan program yang lebih komprehensif. Metode belajar yang seimbang antara pembelajaran agama dan seni. Antara lain, pembekalan dasar agama melalui baca Alquran dengan metode uniq dan tajwid serta aqidah akhlaq.
Baca Juga: Waspada DBD di Depok, Ini Jumlah Kasusnya