RADARDEPOK.COM - Pelatihan tata boga yang berlangsung di pelataran Kelurahan Bojongsari Baru, Kecamatan Bojongsari beberapa waktu lalu mendapat respon baik dari masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam agenda yang berlangsung selama dua hari itu, masyarakat mendapat wawasan baik teori maupun praktik, mengenai bagaimana cara mengolah makanan dengan baik. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya tarik konsumen, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan taraf ekonomi di lingkup keluarga.
Kasi Ekbang Kelurahan Bojongsari Baru, Sasa Saadudin mengungkapkan, dirinya turut senang dengan antusias masyarakat yang mengikuti kegiatan pelatihan tata boga di Bojongsari Baru. Semangat para peserta begitu terpancar selama dua hari pelatihan itu berlangsung.
Baca Juga: Pebalap Honda Daya Jayadi Racing Team Persembahkan Podium Tertinggi di HDC 2023 Surabaya
“Saya turut merasa senang atas ilmu yang diberikan kepada masyarakat. Melalui pelatihan ini, masyarakat khususnya pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat, dapat menambah kemampuan mereka dalam membuat makanan maupun minuman yang nantinya dapat menjadi nilai jual untuk dipasarkan,” terang Sasa Saadudin, Senin (11/9).
Dalam pelatihan yang sudah berlangsung ini, sambung Sasa Saadudin, masyarakat kini bisa mengenal peralatan dan bahan baku yang akan digunakan, seperti halnya pembelajaran kala itu untuk membuat mochi dan susu jagung.
“Kemudian juga masyarakat dapat menerka hingga menentukan takaran bahan baku yang sesuai kebutuhan, untuk membuat produk yang diinginkan,” jelas Sasa Saadudin.
Baca Juga: 3 Tren Hijab Masa Kini dengan Kemeja Kotak, Trendi dan Stylish namun Tetap Sopan
Sasa Saadudin mengatakan, dari apa yang sudah diajarkan ini, masyarakat dibekali pengetahuan dengan pembuatan makanan dengan bahan baku dan tata cara pengolahan yang tidak sulit. Sehingga para peserta bisa melakukan praktik tata boga tersebut hanya dengan memakai peralatan yang ada di rumah.
“Kami hanya berharap, dari apa yang sudah dipelajari ini masyarakat dapat mengimplementasikannya di lingkup masyarakat, sehingga apa yang dipelajari di sini tidak sia-sia dan membuahkan hasil yang manis,” jelas Sasa Saadudin.***