RADARDEPOK.COM-Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Depok tengah melakukan sejumlah persiapan pemberangkatan ibadah haji Tahun 2024. Mengingat, Pemeritah Arab Saudi sudah mengumumkan kuota dan tambahannya lebih awal.
Sehingga, Kantor Kemenag Kota Depok dapat melakukan persiapan lebih awal. Salah satunya, kelengkapan dokumen atau administrasi yang harus dipenuhi calon jemaah sebelum melakukan pelunasan ibadah haji Tahun 2024.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kota Depok, Yuli Rachmawati menerangkan, terdapat ratusan calon jemaah haji Tahun 2024 yang telah menyerahkan paspor.
Sejauh ini, Kantor Kemenag Kota Depok sudah menerima 593 paspor dari 1.660 calon haji yang diperkirakan berangkat tahun depan. Adapun, angka tersebut merupakan jumlah jemaah haji yang berangkat pada tahun ini. Sementara, kuota haji tahun depan mendapat tambahan, sehingga sudah pasti calon haji yang akan berangkat lebih dari angka tersebut
"Dari 1.660 saat ini sudah terkumpul paspor di kami itu terakhir sekitar 593 itu sedang kita proses Machine Readable Travel Document (MRTD). Nanti kalau sudah proses MRTD, paspor ini ketika jemaah mau keluar negeri atau untuk tugas atau pergi umroh itu kita berikan," beber Yuli Rachmawati kepada Radar Depok, Minggu (3/12).
Baca Juga: Pria di Depok Tega Bobol Brankas Tempatnya Bekerja, Gasak Rp43 Juta : Motifnya Bikin Heran
Yuli Rachmawati meminta, calon jemaah yang berada di Kota Depok untuk menyerahkan paspor ke Kantor Kemenag Kota Depok untuk mempermudah jalannya proses administrasi. Adapun, calon jemaah yang sudah dapat menyerahkan paspor harus terdata dalam porsi haji di bawah nomor urut 1000.640.920.
"593 calon jemaah haji sedang proses perekaman MRTD, yang belum menyerahkan diperkirakan sebanyak 868 calon jemaah haji. Masyarakat Depok yang punya nomor urut di bawah nomor urut 1000.640.920 untuk datang ke Kemenag Depok untuk menyerahakan paspor," pinta Yuli Rachmawati.
Selain itu, kata Yuli Rachmawati, pihaknya juga menggandeng Kantor Imigrasi Kota Depok dalam pembuatan paspor kolektif bagi calon jemaah haji yang menggunakan sistem jemput bola.
"Jadi bertahap, ada yang masih proses pembuatan, kemarin juga kita kerjasama dengan Imigrasi untuk pembuatan paspor kolektif untuk memudahkan jemaah itu sudah dua kali, terus kemudian paspor ini kita pinjam meskipun masih lama tapi scan MRTD dulu supaya bisa masuk," terang Yuli Rachmawati.
Menurut Yuli Rachmawati, langkah itu dilakukan agar mengantisipasi adanya kendala seperti perbedaan nama, foto hingga tanggal lahir layang mungkin saja dapat menghambat proses ibadah haji Tahun 2024.
"Meskipun belum dilindungi surat resmi, tapikan kita sudah dapat memperkirakan berapa jumlah jemaah haji yang akan berangkat Tahun 2024 dan dari nomor porsi itu kita minta jemaah yang memang berangkatnya tahun depan itu kita minta untuk mengumpulkan paspor untuk mulai proses MRTD," tutur Yuli Rachmawati.