“Selain itu, RS Permata Depok, RS Brawijaya, dan RS Jantung Diagram,” ungkap Mary Liziawati.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok, Umi Zakiati mengatakan, progam nasional vaksin DBD masih dilakukan di Kota Balikpapan, sebagai pilot project.
“Namun, untuk Kota Depok, masih menunggu hasil kajian Kemenkes di kota tersebut, dan arahan selanjutnya untuk wilayah lain,” tutur Umi Zakiati.
Baca Juga: Bawaslu Depok Perkuat Pemahaman Panwascam dalam Rekapitulasi Suara : Antisipasi Sengketa
Hasil kajian ini, ujar Umi Zakiati, akan digunakan sebagai acuan untuk menekan angka DBD di Kota Depok.
“Untuk membuktikan apakah efektif atau tidak dalam menekan angka DBD, khusunya di Kota Depok,” ucap Umi Zakiati.
Bersasarkan data Januari 2023, Umi Zakiati menuturkan, terdapat 55 kasus DBD yang tersebar di wilayah Kota Depok.
"Untuk kasus sampai akihir Januari 2024, laporan yang masuk ke Dinkes ada 55 kasus DBD, untuk Februari datanya belum keluar," ungkap Umi Zakiati.
Baca Juga: Tiga Kelurahan di Sawangan Dijatah BPN Depok 850 Bidang Tanah PTSL, Berikut Rinciannya!
Umi Zakiati menjelaskan, jumlah puluhan kasus DBD pada awal tahun ini mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan Desember 2023 sebanyak 54 kasus.
"Kalau dibandingkan Bulan Desember 2023, ada kenaikan tapi tidak signifikan," tutur Umi Zakiati.
Sebagai langkah antisipasi, ungkap Umi Zakiati, Dinkes Kota Depok melakukan sejumlah upaya seperti sosialisasi pencegahan dan pengendalian DBD yang pada prinsipnya memberantas nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor virus Dengue.
Selain, saat ini Dinkes Kota Depok juga terus berupaya intervensi seperti Gerakan Satu Rumah Satu Jumantaik (G1R1J1), Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pemasangan Ovitrap sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG), dan pencatatan pelaporan secara digital terintegrasi terus diperkuat.
Baca Juga: Keren, RSUD ASA Depok Lulus Uji K3
“Kontribusi aktif dari masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan serta melapor jika ada anggota keluarga yang terkena DBD menjadi kunci utama dalam menangani dan mencegah penyebaran penyakit ini,” kata Umi Zakiati. ***