metropolis

DBD Teror Kota Depok! 2024 : Januari 202 Kasus, Februari 238 Kasus

Jumat, 8 Maret 2024 | 08:05 WIB
Tampilan DBD Teror Kota Depok di Radar Depok, Edisi Jumat (8/3/2024) (DOKUMEN RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM–Awal 2024 menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, khusunya Kota Depok. Sebab, ada peningkatan drastis pada penyakit yang dikenal cukup mematikan tersebut. Yaitu, demam berdara dengue (DBD).

Hal ini, sesuai dengan prediksi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Yaitu, pada Februari 2024 akan menjadi puncak kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti ini.

Baca Juga: Prodi PPG FKIP Universitas Pakuan Mengabdi di Cianjur, Ini yang Dilakukan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok, Umi Zakiati membenarkan, bahwa Kota Depok sedang mengalami kenaikan pada penyakit DBD, sejak Januari 2024.

“Kalau dibandingkan data dari November 2023, ada kenaikan yang signifikan pada Januari hingga Februari 2024,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (7/3).

Berdasarkan data terbaru, Umi Zakiati menrinci, jumlah kasus DBD di Kota Depok dalam 5 bulan terakhir menunjukan bahwa februari menjadi tertinggi, yaitu mencapai 328 kasus BDB.

“Sebelumnya pada Januari 2024, juga mengalami kenaikan, menjadi 202 kasus DBD,” ungkap dia.

Baca Juga: Camping Ground Tersembunyi di Puncak! Sekali Datang Dijamin Bakalan Kepikiran Terus Sama Keindahannya

Umi Zakiati mengatakan, hal ini jauh berbanding terbalik yang terjadi sejak Oktober 2023, yaitu hanya 83 kasus, November 47 kasus dan pada Desember 54 kasus DBD yang terjadi di Kota Depok.

“Artinya, selama 2023 hanya terjadi puluhan kasus namun fluktuatif, peningkatan sejak Januari 2023 yang menjadi ratusan kasus,” tutur dia.

Artinya menurut data yang dikantongi Dinkes Kota Depok, kasus DBD di Desember 2023 ke Januari terjadi penambahan 148 kasus. Lalu, dari periode Januari ke Februari juga mengalami penambahan 126 kasus.

Lonjakan kasus ini, kata Umi Zakiati, disebabkan Iklim di Kota Depok yang sedang memasuki musim hujan. Sehingga, dengan membuat peluang adanya genangan air, yang menjadikan tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegipty, vektor virus Dengue.

Baca Juga: Ada Hidden Gem Camping Ground di Kaki Gunung Salak! Viewnya Mantap Jiwa, Bisa Camping Sambil ke Curug Juga loh

“Selain itu, masyarakat yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan, dalam pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M plus. Yaitu, Menguras, Menutup dan Mendaur,” kata dia.

Selain itu, dengan adanya lonjakan ini, Dinkes Kota Depok akan segera melakukan berbagai upaya, seperti melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) untuk kasus positif DBD dan menindaklanjuti sesuai hasil PE.

Halaman:

Tags

Terkini