RADARDEPOK.COM-Kasus demam berdarah dengue (DBD) dalam beberapa waktu terakhir mengalami peningkatan di berbagai wilayah Kota Depok, termasuk di Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis.
Kepala Puskesmas Cimanggis, Rizky Andriani Alimy menjelaskan, terdapat 21 kasus DBD yang terjadi di Kelurahan Curug. Peningkatan kasus itu terjadi sejak Januari hingga 2024.
Baca Juga: Enak Banget nih Moms Triple Chocolate Cookies, Renyah dan Bikin Nagih, Buat Lebaran Nanti
Rizky Andriani Alimy mengatakan, kenaikan angka kasus DBD dipengaruhi curah hujan dan cuaca yang berubah. Sehingga, membuat genangan air menjadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk aedes aegypti.
“Total laporan yang kami terima dari RS dan warga sekitar sebanyak 21 kasus dari Januari sampai Maret 2024,” jelas Rizky Andriani Alimy kepada Radar Depok. Senin (25/3).
Menurut Rizky Andriani Alimy, puluhan kasus DBD di wilayah Kelurahan Curug itu didata berdasarkan laporan dari Rumah Sakit (RS) yang dilengkapi diagnosa dokter serta hasil laboratorium.
“Kita menerima hanya berdasarkan laporan dari RS yang memang sudah ada diagnosa dari dokter juga dilihat dari hasi lab. Karena kalo misalnya hanya laporan tanpa hasil diagnosa dokter dan lab kita tidak hitung,” kata Rizky Andriani Alimy.
Selanjutnya, Rizky Andriani Alimy membeberkan, jajarannya terus menggencarkan sejumlah upaya untuk memutus perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti di wilayahnya, sekaligus terjun ke lapangan secara langsung.
“Kalau kita sudah terima laporan dari RS, kita langsung PE (Penyelidikan Epidemiologi) kita datangi rumahnya bersama team kader RW dan Kelompok Kerja (Pokja) sehat dari kelurahan,” ujar Rizky Andriani Alimy.
Baca Juga: Terbaik dan Keren, Berikut Rekomendasi 10 Sepatu Nike untuk Kegiatan Harian
Lebih lanjut, sebut Rizky Andriani Alimy, tidak semua kasus DBD penanganannya adalah foging, karena sebelum ada penyemprotan untuk pemberantasan nyamuk, harus ada beberapa penilaian terlebih dahulu.
“Kita lihat apakah memang ada masyarakat disekitar yang mempunyai keluhan sama, salah satunya demam, paling tidak tiga orang disatu wilayah tersebut. Kemudian kita lihat juga hasil dari Angka Bebas Jenitk (ABJ), jadi pada saat kita datangi kerumah, kita datangi juga rumah disekitar kediaman pasien radius 200m. Biasanya kriteria untuk foging ABJ nya harus kurang dari 95 persen,” tandas Rizky Andriani Alimy. (***)
Jurnalis : Agnesya Wianda