"Selama uji coba, kami lakukan secara manual dan dilakukan secara Digital agar para agen ini paham dan mengerti," tutur Ahmad Badri.
Menurut Ahmad Badri, pada saat uji coba penerapan penggunaan KTP ini, ada beberapa hal yang menjadi kendala. Salah satunya, penggunaan program penginputan yang berbentuk digital.
"Para agen juga, banyak pemiliknya yang belum melek digital, jadi kami sedikit kesulitan dalam penerapan ini," ujar Ahmad Badri.
Ahmad Badri mengakui, banyak beberapa masyarakat atau agen yang menolak dengan adanya kebijakan ini, terutama bagi masyarakat yang gagap teknologi (Gaptek) dalam proses penginputan data.
"Dari hasil pengamatan kami dari Maret, ada beberapa yang menolak, karena penggunaan aplikasi. Tetapi kami terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa cepat untuk memahami," kata Ahmad Badri.
Ahmad Badri menjelaskan, bahwa untuk kuota gas elpiji 3 Kg sebanyak 2 juta tabung perbulanya. Kuota ini sudah sangat menenuhi kebutuhan masyarakat Kota Depok.
Baca Juga: Rusdi Bona: Supian Suri Dinilai Bisa Memajukan Yayasan Yatim, Cocok jadi Walikota Depok
“Untuk jumlah pengguna gas bersubsidi, datanya berada di Pemkot Depok, kami hanya berkutik pada kuota gas di Kota Depok,” kata dia.
Menanggapi aturan main tersebut, Salah satu pemilik pangkalan Gas Elpiji di Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Fadil membenarkan, bahwa pemerintah bakal memberlakukan secara efektif penggunakaan KTP pada pemebelian gas bersubsidi.
“Iya benar, yang saya dengar juga pada Juni 2024 penggunaan KTP mulai efektif,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Selasa (14/5).
Maka dari itu, kata Fadil, pihaknya sedang memaksimalkan pendaftaran kepada masyarakat melalui Aplikasi MyPertamina, yang dimiliki oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia.
Baca Juga: 1.000 Lilin Solidaritas Pelajar Depok untuk Korban Tragedi SMK Lingga Kencana
“Bagi para pelanggan atau pembeli di pangkalan kami, pastinya akan kami selalu daftarkan di aplikasi MyPertamina bagi yang belum tercatat,” kata dia.
Fadil menuturkan, pendaftaran ini sudah mulai dilakukan sejak Januari 2024 sekaligus masa percobaan sebelum di efektifkan pembelian gas bersubsidi menggunakan KTP.