RADARDEPOK.COM – Bagi masyarakat Kota Depok yang tergolong kurang mampu atau berpenghasilan rendah, tak perlu khawatir terkait permasalahan kesehatan.
Pemkot Depok sudah memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat sakit via cakupan kesehatan universal atau Universal Health Coverage (UHC).
Nyatanya, sejak 1 Desember 2023 program UHC yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Depok diluncurkan, tiap bulan peserta terus bertambah.
Baca Juga: Hari Kedua Penilaian 236 Lahan UIII di Depok, Masyarakat Antusias Terima Tim KJPP
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati mengatakan, Pemkot Depok sudah berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Salah satunya tentu dengan mengoptimalkan program UHC.
“Karena Kota Depok sudah masuk program UHC, jadi semua masyarakat yang sedang sakit dan menjalani perawatan. Walaupun belum mempunyai BPJS Kesehatan akan kita cover program ini,” kata dia kepada Harian Radar Depok, Senin (20/5).
Program UHC ini, kata Mary Liziawati, hanya menggunakan KTP. Dari KTP tersebut Dinkes Kota Depok akan melakukan verifikasi untuk melihat pasien tersebut layak dibantu atau tidak, dengan melihat kriteria yang sudah ditentukan.
Baca Juga: Hadapi Kejurda, Atlet Percasi Junior Depok Direlaksasi
Menurut dia, Sebagian peserta BPJS penerima bantuan iuran (PBI) merupakan masyarakat yang sudah tercatat di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial, atau yang sudah berada di Kartu Depok Sejahtera (KDS).
“Itulah, mangkanya kami selalu ada pemadatan data, dengan verifikasi dan validasi oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok, yaitu untuk menyesuaikan data KDS di Kota Depok,” ungkap dia.
Mary Liziawati mengtakan, setelah berjalannya program UHC, berdasarkan data Desember 2023 sebanyak 192.930 warga telah didaftarkan sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Baca Juga: 500 Anggota KBI Se-Jabar Latihan Bersama, Sekaligus Sosialisasikan Bio Energy Powers
“Kemudian, pada Januari 2024 bertambah sebanyak 228.235 warga berhasil mendapatkan PBI APBD, dan untuk Februari 2024 kembali bertambah menjadi 257.131 warga PBI APBD, hingga pada April 2024 sudah sebanyak 318.647 peserta," jelas dia.
Mary Liziawati menuturkan, para peserta PBI ABDD ini jumlahnya memang fluktuatif. Dimana bisa bertambah atau berkurang, karena adanya penonaktifan dan penambahan dari program UHC.
“Pemkot Depok sudah mengalokasikan anggaran selama setahun Rp97 miliar untuk pembiayaan BPJS PBI atau bagi masyarakat pra sejahtera,” ungkap Mary Liziawati.