metropolis

Empat Penyakit Ini Intai Hewan Kurban, Ini yang Dilakukan Pemkot Depok

Senin, 3 Juni 2024 | 06:00 WIB
Pemeriksaan hewan kurban di RPH Tapos oleh Pemkot Depok. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM Bagi masyarakat Kota Depok yang hendak melaksanakan kurban, diminta lebih berhati hati dalam memilih hewan.

Pemkot Depok tengah mewaspadai berbagai wabah panyakit yang diperkirakan bisa menjangkiti hewan kurban, yang sudah dan akan masuk ke Kota Depok.

Baca Juga: Buka Chava Sport Volleyball Open Tournament, Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono : Semoga Hasilkan Bibit Atlet Potensial

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada DKP3 Kota Depok, Dede Zuraida menjelaskan, ada empat penyakit zoonosis atau penyakit yang membahayakan hewan, namun aman bagi manusia.

Penyakit tersebut, seperti penyakit Anthraks, penyakit mulut dan kuku (PMK), lumpy skin disease (LSD) dan peste des petits ruminants (PPR),” ujar Dede Zuraida kepada Radar Depok, Minggu (2/6).

Dede Zuraida menjelaskan, PMK yaitu, virus yang menular pada hewan ternak. PMK juga merupakan penyakit pertama yang diakui status resminya World Organisation for Animal Health (WOAH).

Penyakit ini menyerang sapi, babi, domba, kambing, dan hewan memamah biak berkuku belah lainnya,” kata dia.

Baca Juga: 25 Tahun Terus Tumbuh Tuk Bangun Asa, PNM Ungkap Sederet Komitmen Dalam Membangun Negeri

Menurut Dede Zuraida, gejala klinis pada penyakit PMK ditandai dengan demam dan luka seperti lepuh di lidah dan bibir, di mulut, di puting susu dan di antara kuku. Lepuh yang pecah dapat menyebabkan kepincangan yang ekstrem dan susah untuk bergerak atau makan.

"Hewan yang kena PMK tidak nafsu makan pengaruhnya juga ke bobot pakan, selain itu serangan PMK yang parah dapat menyebabkan lepasnya kuku pada hewan yang mengakibatkan kesakitan yang parah," ungkap Dede Zuraida.

Lanjut dia, Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau cacar sapi dan kerbau adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dicirikan dengan adanya benjolan pada kulit sapi.

Timbulnya benjolan atau bintik bintik pada kulit hewan yang tertular. Diawali dengan bintik-bintik tersebut kecil dan keras, tetapi secara bertahap tumbuh ukurannya dan menjadi lembut serta berisi cairan,” ujar Dede Zuraida.

Baca Juga: Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono: Perkuat Persatuan di Hari Lahir Pancasila untuk Indonesia Emas

Virus yang menyebabkan LSD ini masuk ke dalam genus Capripoxvirus yang ditularkan melalui antropoda, terutama serangga pengisap darah seperti lalat, nyamuk, atau caplak.

"Penyakit LSD itu yang dikontrol bukan hanya pada hewan yang terjangkit tapi vektornya juga yaitu nyamuk dan lalat," tutur Dede Zuraida.

Halaman:

Tags

Terkini