“Fenomena tawuran sekarang memang beda. Dulu masih bisa terdeteksi karena satu sekolah. Sekarang berasal dari lintas sekolah yang membentuk sebuah geng atau kelompok,” jelas Walikota Depok itu.
Lebih lanjut Mohammad Idris, mengatakan pihaknya sudah meminta jajarannya untuk dilakukan kajian. Hasil sementara dari beberapa kajian terungkap beberapa dari mereka berasal dari keluarga broken home.
"Kita sudah meminta untuk dipelajari. Sebelumnya juga sudah dilakukan kajian-kajian. Dan mohon maaf, dari hasil kajian faktor utama memang berasal dari keluarga brokenhome. Faktor kedua adalah keterikatan mereka pada almuni. Ini kita minta kepada Kesbangpol agar dilakukan pencegahan. Dan sudah disosialisasi ke sekolah-sekolah," kata Mohammad Idris.
Baca Juga: Pemerintah Depok Perluas Penanganan Tawuran : Gandeng TNI hingga Polri Lintas Jabodetabek
Mohammad Idris mengatakan, saat ini ada fenomena baru dari geng remaja lintas sekolah. Ada yang dari Jakarta, ada yang dari Tangerang Selatan diantara mereka yang terlibat. Kebetulan saja yang tertangkap dan terbunuh dari Depok. "Semoga ini bukan fenomena baru, tapi baru sekadar kasus," kata Mohammad Idris.
Untuk kedepan, Mohammad Idris meminta TNI dan Polri untuk melakukan kajian yang melibatkan kelompok lintas sekolah se Jabodetabek. Kebetulan untuk Kota Depok masuk dalam ranah Polda Metro Jaya, sedangkan Bogor masuk dalam Polda Jawa Barat.
"Untuk pencegahan juga ada sosialisasi ke sekolah, ke orangtua masalah parenting. Lantas ketegasan sekolah pada alumni-alumninya juga penting. Diikat dengan ikatan-ikatan yang formal. Kegiatan-kegiatan yang mengikat, bikin fakta integritas antar sekolah dan alumni," ujar Mohammad Idris.
Baca Juga: Sampah Selokan RW15 Kemirimuka Depok Dibersihkan
Kata Mohammad Idris, Pemkot Depok saat ini telah berkoordinasi dengan TNI dan Polri untuk mengkaji fenomena aksi tawuran lintas sekolah saat ini.***