RADARDEPOK.COM-Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok tengah gencar memerangi kasus stunting melalui berbagai upaya terkoordinasi. Salah satu langkah konkretnya, pelaksanaan kegiatan tindak lanjut audit kasus stunting yang berlangsung di aula Kelurahan Tirtajaya pada Senin (5/8).
Kepala UPTD Puskesmas Sukmajaya, Helda Ika Setyarini menjelaskan, bahwa kegiatan hari ini merupakan bagian dari rangkaian upaya untuk mengentaskan stunting di wilayah tersebut.
"Kemarin, kita telah melakukan rembuk dan mengidentifikasi masalah di lingkungan. Hari ini, kami fokus pada empat contoh kasus yang meliputi calon pengantin (catin), ibu hamil, ibu nifas, dan bayi di bawah dua tahun (Baduta)," ujar Helda Ika Setyarini kepada Radar Depok, Senin (5/8).
Baca Juga: Ayo Warga Depok Pasang Bendera Merah Putih, Imam Budi Hartono : Bentuk Syukur dan Nasionalisme
Menurut Helda Ika Setyarini, tim telah melakukan audit dan kunjungan lapangan bersama kader serta tim Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPPS) untuk mengecek kondisi yang menyebabkan stunting.
“Selanjutnya, hasil audit dibagikan ke forum untuk meminta masukan dari berbagai pihak terkait langkah-langkah penanganan,” jelas Helda Ika Setyarini.
"Kenapa hanya empat kasus yang diangkat padahal sebelumnya terdata 26 kasus? Karena biasanya kasus-kasus tersebut memiliki pola yang sama, sehingga kami fokus pada kasus-kasus yang representatif," tambah Helda Ika Setyarini.
Baca Juga: PKB Depok : Chandra Rahmansyah Sosok Mutiara untuk Perubahan Depok
Kasus yang dipilih, jelas Helda Ika Setyarini, meliputi calon pengantin dengan anemia, ibu nifas dengan kurang pengetahuan tentang stunting dan gizi, ibu hamil yang mengalami anemia dan berusia muda, serta bayi dengan masalah pertumbuhan dan kondisi rumah yang kurang baik.
“Yang paling penting itu semuanya terpapar asap rokok,” tegas Helda Ika Setyarini.
Pada pertemuan tersebut, disepakati beberapa langkah tindak lanjut. Untuk calon pengantin yang mengalami anemia, akan diberikan edukasi dan tablet tambah darah. Ibu hamil akan mendapatkan kontrol dan pendekatan langsung untuk meningkatkan kesadaran.
“Sementara baduta akan menjalani tes mantuk untuk mengidentifikasi faktor risiko lainnya,”ungkap Helda Ika Setyarini.
Helda Ika Setyarini berharap, melalui pendekatan yang terstruktur dan partisipatif ini, Kelurahan Tirtajaya dapat memberikan solusi efektif untuk kasus-kasus stunting yang ada.
"Kami berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat dan melaksanakan tindakan yang dapat mengatasi masalah stunting secara berkelanjutan," tandas Helda Ika Setyarini. ***