RADARDEPOK.COM–Seakan tak pernah ada tuntasnya soal kasus perundungan menimpa anak. terbaru, anak berkebutuhan khusu berinisial R (15) harus menjadi korban kebiadaban tujuh teman kelasnya.
Kasus perundungan ini terjadi di SMPN 8 Kota Depok, saat korban tengah mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila pada Selasa (1/10).
Baca Juga: Sumpah Warnanya Cantik Abis! Inilah Resep Puding Ubi Santan yang Bisa Jadi Ide Jualan
Orang tua korban, Fahmi menjelaskan, anaknya tersebut mendapatkan kekerasan fisik berupa pukulan dan tendangan dari arah belakang.
"Bahkan, anak saya juga dilempari batu hingga mengenai bagian muka dan matanya," ujar dia kepada wartawan, Kamis (3/10).
Fahmi mengakui, anaknya merupakan seorang siswa inklusi atau berkebutuhan khusus yang sering mendapatkan bullying oleh teman-teman sekolahnya.
“Jadi anak saya kebetulan ini memang siswa inklusi, jadi ada pembulian pada anak saya," ungkap dia.
Menurut dia, berdasarkan keterangan anaknya, korban dilakukan kekerasan fisik, yakni ditendang dari belakang.
Itu ada pemukulan dan fisik ya, ditendang dari belakang,” ujar dia.
Karena tak mampu melawan, kata Fahmi, korban meluapkan emosinya dengan memukul kaca sekolah. Hingga, tanganya terluka. Akibatnya, korban harus dilarikan ke RS Bhayangkara Brimob untuk mendapatkan perawatan medis.
“Jadi pada tanggal 1 Oktober itu dilakukan operasi di RS Brimob. Alhamdulillah itu bisa tersambung kembali,” tutur dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah menjelaskan, Pemkot Depok sudah menerima laporan tersebut dan sudah ditindaklanjuti.
"Kami sudaj terima laporan dan sudah kami tindak lanjuti," ungkap dia.
Dia mengatakan, telah memetintahkan Kepala Bidang Pembinaan SMP agar langsung menindaklanjuti untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan tersebut. Serta mengedukasi para siswa mengenai kasus bullying.