RADARDEPOK.COM – Pemkot Depok berhasil menurunkan angka pengangguran di Kota Depok, dengan menjalankan berbagai jurus jitunya agar para masyarakat bisa bekerja mempunyai mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Berdasarkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) periode Agustus 2024 sudah turun mencapai 6,27 persen atau 65.742 orang, dari tahun 2023 yang mencapai 6,97 persen atau 72.043 orang.
Kepala Disnaker Kota Depok, Sidik Mulyono mengatakan, Pemkot Depok bakal terus berupaya menurunkan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Depok dengan berbagai program yang ada.
Baca Juga: Upacara Hari Pahlawan di Kantor Imigrasi Depok : Golden Visa Contoh Implementasi Perjuangan Saat Ini
“Dalam waktu setengah tahun ini, kami berhasil menurunkan angka pengangguran sebanyak 0.70 persen atau sebanyak 7.131 orang,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Minggu (10/11).
Tak hanya Depok, Sidik Mulyono menyebut sebagian besar daerah di Jawa Barat berhasil menurunkan TPT kecuali Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar. Karena, meski mengalami kenaikan, Kabupaten Pangandaran tetap menjadi TPT terendah dengan persentase 1,58.
“Sementara TPT tertinggi tercatat di Kota Cimahi, yaitu sebesar 8,7 persen,” ungkap dia.
Sidik Mulyono menyebut, keberhasilan Pemkot Depok dalam menurunkan angka TPT dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satunya dukungan penuh terhadap berbagai program Disnaker dari Walikota dan Walikota Depok Idris-Imam.
"Paling utama tentunya barsyukur kepada Allah, karena atas seizinya TPT Kota Depok menurun. Dukungan penuh dari mereka membuat Disnaker bisa bekerja secara optimal dalam menurunkan angka TPT," kata dia.
Faktor lainya, kata Sidik Mulyono, yang membuat TPT Kota Depok mengalami penurunan di antaranya dengan banyaknya pelatihan kerja, penempatan kerja dan job fair yang semuanya berorientasi pada penempatan kerja maupun wirausaha.
“Disnaker Kota Depok selama ini telah melakukan banyak pelatihan kerja bersetifikat BNSP seperti pelatihan servis AC, servis kendaraan roda dua, programing, dan lainnya, yang membuat setiap peserta pelatihan untuk siap bekerja maupun wirausaha,” tutur Sidik Mulyono.
Sidik Mulyono mengatakan, Disnaker Kota Depok juga telah bekerjasama dengan banyak SMK di Kota Depok untuk menyelenggarakan job fair dengan skala lebih kecil di setiap sekolah.
"Hampir setiap bulan di setiap SMK diadakan job fair, meski dengan skala lebih kecil, mereka undang perusahaan yang membutuhkan karyawan. Ada 80 Balai Kerja Khusus (BKK) yang tersebar di SMK negeri maupun swasta di Kota Depok,” ucap dia.
Menurut Sidik Mulyono, BKK merupakan wadah untuk menjaring dan mempersiapkan para siswa SMK siap bekerja setelah lulus sekolah.