RADARDEPOK.COM – Di penghujung masa keperintahan Walikota dan Wakil Walikota Depok Mohammad Idris-Imam Budi Hartono masih meninggalkan pekerjaan rumah (PR) utama yang harus dibereskan pada 2025 atau pada masa pemerintah yang baru.
Walikota Depok, Mohammad Idris menjelaskan, banyak PR yang harus dikerjakan kedepanya, terutama persoalan perkotaan, yakni permasalahan kemacetan yang saat ini masih ada di beberapa titik.
“Ada tiga persoalan perkotaan di seluruh dunia boleh bilang, yaitu masalah kemacetan masalah produksi sampah. Terlebih, penduduk Kota Depok sudah berada di angka 2 juta,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (2/1).
Baca Juga: Pemkot Depok Punya 14 Gedung dan Bangunan Baru, Berikut Rinciannya!
Menurut dia, penyelesaian persoalan perkotaan ini memang memang terus harus digulirkan dan diselesaikan secara kolaboratif dengan pemerintah pusat dan Pemprov Jawa Barat.
“Daerah tidal bisa jadi otonomi daerah artinya bukan menyerahkan persoalan hanya kepada daerah tok tapi bagaimana kolaborasi ini akan bisa berjalan ini, diantara yang harus diperbaiki kolaborasi ini untuk bisa menyelesaikanya,” kata dia.
Mengingat, kata Mohammad Idris, Badan Koordinasi Pemerintah Daerah (BKPPD) lintas provinsi pernah ada namun kini tidak dilanjutkan.
Baca Juga: Lampaui Target PAD Depok! Retribusi IPLT Tembus 105,74 Persen
“Tapi ini sayang tidak dilanjutkan, kalau dilanjutkan bagus sekali bisa selesai permasalahan sampah di Jakarta permasalahan sampah di kota-kota aglomerasi di Jawa Barat, termasuk di Banten banyak,” kata dia.
PR terakhir adalah peningkatan fasilitas publik untuk anak muda, seperti gedung teater, gedung seni, dan gedung ramah keluarga.
"Diantaranya kantor fasilitas publik masih belum selesai baru 70 persen, kita menyelesaikan renovasi bangunan-bangunan kelurahan termasuk kecamatan Pancoranmas ini belum selesai anggaranya belum cukup kemarin dan juga fasilitas publik untuk kegiatan-kegiatan anak-anak muda seperti gedung kesenian," kata Mohammad Idris.
Mohammad Idris berharap pemerintahan mendatang dapat melengkapi kebutuhan ini demi kesejahteraan warga Depok dan masa depan kota yang lebih baik.
“Mungkin kalau janji kampanye 2 kemarin saya sempat dengar, yaitu gedung teater atau gedung kesenian, sebenernya itu sudah ada tapi memang perlu dipindah atau di relokasi tempatnya