RADARDEPOK.COM – Anggota Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Cimanggis, Kota Depok, Sandi Butar Butar, kehilangan pekerjaannya, lantaran kontraknya sudah tidak lagi diperpanjang pada tahun ini.
Nama Sandi Butar Butar mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Acapkali namanya mencuat di media sosial, dengan nada lantang menyuarakan berbagai hal yang janggal selama dirinya mengabdi selaku anggota Damkar. Salah satunya kasus dugaan korupsi.
Kepergian Sandi membuat sejumlah rekan kerjanya sangat terpukul. Dalam video yang beredar di media sosial, Sandi yang mengenakan pakaian dinasnya itu tak bisa keluar dari markas, karena dihalangi sejumlah rekan kerjanya.
Baca Juga: Dihadiri 120 Atlet Berbakat, Kickboxing Sleman Sukses Gelar Kejurkab Pertama
Pada kesempatan tersebut Sandi pun kembali bersuara. Ia menunjukan surat pemberhentian yang diterimanya baru-baru ini. Bertuliskan : Kami mengucapkan banyak terima kasih, atas usaha dan dedikasi yang telah saudara berikan kepada dinas pemadam kebakaran dan penyelamatan Kota Depok. Tertanda, PLT Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan, Tesy Haryati.
Seraya menunjukan surat pemberhentian itu, Sandi pun cukup kecewa. Apalagi ia sudah mengabdi 10 tahun sebagai anggota Damkar di Kota Depok.
"Ini saya dikeluarin. Putus kontrak. Saya enggak tahu ya alasannya apa. Hampir 10 tahun lah saya sudah di sini," kata Sandi.
Tak hanya itu, Sandi kemudian membentangkan poster berisi keluhan hatinya yang ia suarakan untuk Presiden Prabowo Subianto.
"Kepada Bapak Prabowo, tolong saya pak. Saya jujur, tangkap saya dan orang yang menyuap saya. Saya akui, saya menerima uang suap," kata Sandi dengan nada lantang. "Tetapi saya memberikan uang suap tersebut ke panti asuhan dan tempat ibadah juga anggota lainnya pak. Tangkap saya pak dan orang yang menyuap saya pak," sambung dia.
Kemudian Sandi mengaku, dirinya mengetahui adanya dugaan kasus korupsi di Dinas Damkar Depok, di antaranya saat pandemi Covid 19 beberapa tahun lalu.
Baca Juga: Lion Air Jadi Maskapai Layanan Haji Dinilai Syarat Kepentingan, Ini Alasannya
"Saya juga mengetahui pak, waktu pada saat saya viral pertama, kasus uang Covid. Saya tahu. Karena kenapa? Waktu pada saat Covid pertama Damkar Depok lah gugus utama dan memegang anggarannya dan saya tau uangnya kemana aja," ucap Sandi.
Bahkan ia mengklaim tahu barang apa saja yang dibelanjakan.
"Tolong pak. Saya akui saya bejat, saya bajingan. Tapi saya tidak mau makan hak orang dan ambil duit orang. Saya tidak mau merugikan rakyat kecil pak," tuturnya. Sandi kembali mengakui, bahwa dirinya menerima suap.
"Tapi saya kasih ke panti asuhan 3 agama. Kristen, Islam, Buddha atau Hindu. Saksi ada. Teman-teman saya saksinya, semua. Tolong tangkap saya dan orang yang menyuap saya. Tolong pak," bebernya.