RADARDEPOK.COM – Maskapai penerbangan untuk jemaah haji tahun ini bertambah. Itu terjadi setelah pemerintah menunjuk Lion Air sebagai ’’pemain baru” untuk melayani angkutan udara jemaah haji asal Indonesia. Perusahaan itu bakal bersanding dengan dua maskapai lainnya, yakni Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.
Anggota Komisi VIII DPR RI Mahdalena mengatakan, bergabungnya Lion Air bakal mengurangi potensi delay yang selama ini menjadi kendala laten penyelenggaraan ibadah haji. ’’Kehadiran Lion Air di samping Garuda Indonesia dan Arab Saudi Airlines akan meningkatkan jumlah armada penerbangan bagi jemaah haji asal Indonesia,’’ ujarnya kemarin (5/1).
Anggota DPR dari Fraksi PKB itu mengungkapkan, persoalan delay pesawat kerap mengganggu jadwal keberangkatan maupun kepulangan jemaah haji. Terkadang keterlambatan penerbangan itu berlangsung berjam-jam yang membuat jemaah tidak nyaman, terutama lansia.
Baca Juga: PPN Resmi Naik, Fenomena di Kota Depok : Minyak Sayur Langka, Harga Sembako Alami Pelonjakan
Karena tahun ini jadi tahun pertama bergabung, Mahdalena meminta Lion Air memberikan harga yang kompetitif. ’’Kalau harga yang ditawarkan lebih tinggi dari Garuda dan Saudi Airlines, ya bisa tidak dipakai lagi,” katanya.
Dia juga meminta semua maskapai memberikan data terperinci mengenai biaya pelaksanaan haji. Data tersebut bisa menentukan berapa sebenarnya biaya haji yang dibutuhkan. Jika bisa diturunkan, pihaknya akan mendorong bisa turun. ”Jangan hanya kucing-kucingan dengan Kemenag, seakan-akan kami ini tidak ada. Kami butuh data tersebut sehingga kami tahu berapa gambaran biayanya,” tuturnya.
Pesawat Digunakan Jemaah Eropa-Afrika
Penunjukan Lion Air sebagai maskapai penerbangan jemaah haji asal Indonesia diketahui dalam rapat haji Panitia Kerja (Panja) Biaya Haji Komisi VIII DPR RI pada Kamis (2/1) lalu. Hal itu diungkapkan Direktur Operasional Lion Air Group Captain Daniel Putut Adi Kuncoro di hadapan Komisi VIII DPR RI.
’’Kami ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan pemerintah yang memberikan kepercayaan kepada kami untuk ikut melayani jemaah haji Indonesia pada musim haji 2025,” katanya.
Dia menyampaikan bahwa Lion Air berpengalaman melayani jemaah umrah sejak 2009. Dua tahun kemudian, perusahaan maskapai itu menyewakan pesawat-pesawat wide body ke Flynas untuk melayani jemaah haji dari Asia, Eropa, dan Afrika.
Cegah Konflik Kepentingan
Di sisi lain, peneliti Themis Indonesia Ibnu Syamsu Hidayat mengingatkan bahwa penunjukan Lion Air sebagai maskapai jemaah haji bisa menimbulkan benturan kepentingan (conflict of interest). Sebab, bos Lion Air saat ini, yakni Rusdi Kirana, sedang menjabat wakil ketua MPR RI. Rusdi juga merupakan wakil ketua umum PKB.
Baca Juga: Anggota DPRD Kota Depok, RK Tersangka Dugaan Asusila Siswi SMP
’’Perlu ada penjelasan mengenai mekanisme penunjukan ini karena berpotensi memunculkan konflik kepentingan,” katanya kemarin. Ibnu pun meminta PKB, khususnya Rusdi Kirana, mendeklarasikan mengenai benturan kepentingan dalam penunjukan tersebut. ’’Agar masyarakat tahu,’’ ujarnya.
Artikel Terkait
Polisi Tangani 4.298 Kasus Tindak Pidana di Depok : Ini Rangkuman Peristiwa Penting Selama 2024
Orang Tua Terduga Pelaku Pembunuhan Siswa SMP di Depok Tawarkan Damai dengan Amplop Rp500 Ribu, Pengacara Desak Polisi Tangkap Pelaku
Segera Diresmikan, Eka Hospital Depok Gelar Unboxing Rumah Sakit
Waspada Uang Palsu Jelang Tahun Baru, Menko Polkam Budi Gunawan Berikan Peringatan Penting
Insiden Masa Nataru 2024 : 190 Kecelakaan, 25 Orang Meninggal
10 Hari Berkeliaran, Pelaku Penusukan Siswa SMP di Kota Depok Ditangkap Polres Metro Depok, Dua Orang Masih Diburu
Puluhan Ribu Warga Tinggalkan Depok dari Terminal Jatijajar, Arus Balik Nataru Diprediksi 2 Hingga 3 Januari 2025