RADARDEPOK.COM – Biasanya saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) 2026 banyak lingkungan mengusulkan fisik atau infrastruktur. Tapi, tidak bagi Kelurahan Krukut, Limo, Depok.
Hasil Musrenbang Krukut, lingkungan sepakat akan mengoptimalkan dana Rp300 juta per RW untuk kegiatan non fisik atau kegiatan bidang pemberdayaan masyarakat.
"Kami sepakat mengalokasikan dana pembangunan berbasis RW untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat. Karena untuk pembangunan fisik akan kami upayakan melalui jalur pokir anggota Dewan," ujar Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Krukut, Kecamatan Limo, Husin Tohir, belum lama ini.
Baca Juga: Musrenbang Kelurahan Baktijaya Depok Wujudkan Pembangunan Merata, Berikut Penjelasannya
Anggaran berbasis RW yang direalisasikan mulai 2026, selain untuk membiayai kegiatan kemasyarakatan yang melibatkan stakeholder. Anggran tersebut juga akan dioptimalkan untuk pembelian sejumlah fasilitas penopang kegiatan lingkungan.
“Kemudian ada pembiayaan pelatihan, guna meningkatkan skil masyarakat dalam melaksanakan program pembangunan dan pelayanan masyarakat,” kata dia.
Lurah Krukut, Jamaludin mengungkapkan, ketua lingkungan tentu lebih tahu mana kebutuhan yang lebih urgent. Jika anggaran pembangunan di arahkan untuk pemberdayaan itu sangat masuk akal. Mengingat fasilitas umum atau sarana prasarana fisik masih dalam kondisi bagus.
“Jika ada fasilitas umum yang perlu perbaikan nanti bisa diupayakan dari jalur aspirasi anggota dewan," tegas lurah.
Selain diikuti puluhan stakeholder, Musrenbang Krukut yang dilaksanakan di Aula Kantor Kelurahan Krukut, juga dihadiri Camat Limo Sudadih, dua Anggota DPRD Dapil BCL. Tajudin Tabri dari Partai Golkar dan Ubaidillah dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), perwakilan Bappeda dan DPUPR.***