RADARDEPOK.COM – RW2 jadi pelopor hadirnya budidaya maggot di Kelurahan Gandul, Cinere, Kota Depok.
Kamis (26/2), Kelurahan Gandul bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok yang menjadi pendamping, datang melakukan pelatihan dan sosialisasi cara budidaya larva hitam tersebut.
Plt Lurah Gandul, Syafrudin menjelaskan, budidaya maggot baru difokuskan di RW Gandul. RW2 atau Pokmas Ikhlas menjadi pilot project di Gandul.
Budidayanya menggunakan dana APBD Depok. Lahan yang digunakan berada di sekitaran lahan yang buat SMPN 21. Kurang lebih luas yang digunakan hanya 50 meter.
“Tadi ada sosialiasi, pelatihan dan sekaligus meninjau lahan yang akan digunakan buat budidaya maggot di RW2 Gandul,” jelas Syafrudin kepada Radar Depok, Kamis (27/2).
Menurut Syafrudin, maggot merupakan larva lalat hitam dan bisa memakan sampah organik. Maggot memiliki potensi ekonomi, karena mengandung protein yang sangat tinggi.
Baca Juga: Sidak ke Mal Pelayanan Publik Depok, Pradi Supriatna : Diharapkan Bisa Tingkatkan Pelayanan
“Larva telur sampai dewasa usianya 21 hari. Sekali bertelur jika dikalkulasikan bisa mencapai 10 hingga 20 Kg. Selama pertumbuhannya, maggot bisa mengurai sampah 1.000 hingga 2 ribu kilogram (kg) sampah organik,” tegas dia.
Syafrudin mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan potensi tersebut. Karena dalam 1 kg maggot memiliki harga Rp 10-20 ribu.
Dengan harga semahal itu, maggot bisa juga jadi peluang bisnis bagi masyarakat sekaligus membantu penyelesaian persoalan sampah organik.
Baca Juga: Melihat Rapat Koordinasi RW di Pondok Petir Depok : Sambut Bulan Suci Ramadan, Siap Jalankan Tarling
“Maggot itu kalau dijual serharga Rp10-20 ribu per kilogram, dengan begitu bisa juga meningkatkan ekonomi masyarakat. Mudah-mudahan keuntungan ini bisa menarik masyarakat untuk ikut budidaya maggot,” tegas lurah.
Ketua RW2 Kelurahan Gandul, Muhasim mengaku, inovasi ini sangat bagus, karena mampu mengurai sampah organik dengan cepat, dengan mengandalkan maggot.
Dia akan berdiskusi bersama dengan ketua RT, anggota Bank Sampah dan kader untuk mulai membudidayakan maggot.