RADARDEPOK.COM–Pemkot Depok sudah habis kesabaran. Bangunan yang diwacanakan berkonsep Transit Oriented Development (TOD) hanya sebuah mimpi. Nyatanya, hingga 17 tahun proyek pembangunan yang diberi nama Metro Stater, di Jalan Margonda, Pancoranmas, Kota Depok, mangkrak.
Adanya fakta baru tersebut, Pemkot Depok bakal mengevaluasi mega proyek yang berdiri di atas lahan sekitar 2,6 hektar.
berencana untuk mengevaluasi kembali proyek pembangunan Metro Stater yang terletak di Jalan Margonda, Pancoranmas, Kota Depok, lantaran sudah mangkrak 17 tahun.
Baca Juga: JMO Mudahkan Layanan Peserta BPJS Ketenagakerjaan Depok
Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, saat meninjau ke lokasi mega proyek yang berdiri di atas lahan sekitar 2,6 hektar tersebut, Rabu (26/2).
“Permasalahan Metro Stater ini harus ditindak secepatnya karena sudah mangkrak 17 tahun. Masyarakat harus memiliki terminal yang memang layak,” tutur Wakil Walikota Depok, Chandra Rahmansyah, saat meninjau ke lokasi Metro Stater, Rabu (26/2).
Mengingat proyek itu sudah mangkrak 17 tahun, Pemkot Depok langsung melaksanakan rapat bersama seluruh jajaran organisasi perangkat daerah (OPD), untuk mengevaluasi secara menyeluruh proyek Metro Stater tersebut.
“Kami tadi sudah menunjuk kepala bagian hukum untuk mengomandoi evaluasi secara menyeluruh ini. Yang mana evaluasi ini kami kasih waktu dua hari. Kamis dan Jumat, sehingga Senin (3/3) nanti sudah ada masukan dan saran untuk Pak Wali,” kata Chandra.
Baca Juga: Dadi'S Kopitiam, Tempat Sarapan Enak di Depok yang Buka Mulai Pukul 07.00 Pagi
Saat meninjau proyek tersebut, Chandra mengungkapkan adanya temuan informasi terbaru, bahwa proyek pembangunan itu ternyata sudah adendum keempat atau yang terakhir. Sehingga ia menginginkan adanya kejelasan dan kepastian, soal kapan proyek ini kembali berlanjut.
“Tadi saya dapat info sudah tidak ada adendum kelima. Adendum keempat itu terakhir. Pihak pengembang diberikan kewajiban untuk menyelesaikan tuh bulan November 2024, ternyata masih belum,” kata Chandra.
Untuk menuntaskan permasalahan yang ada, Chandra menegaskan, evaluasi secara menyeluruh ini akan turut menggandeng pihak pengembang dalam mencari solusinya, karena ini untuk kepentingan masyarakat di Kota Depok.
“Memang ada retribusi yang dibayarkan oleh pengembang tiap tahun. Tapi kami sudah rapat juga dengan Bappeda, ternyata dari selama mangkrak hingga 2024 itu potensi pendapatan kita malah jauh lebih tinggi, dibanding retribusi yang diberikan oleh pihak pengembang. Jadi ini harus segera kita eksekusi penyelesaiannya,” tegas Chandra.
Berkaitan dengan kendala mangkraknya proyek Metro Stater hingga 17 tahun, Chandra membeberkan, hal itu dapat terjadi karena berbagai faktor. Seperti adanya perubahan pada rencana awal, hingga terdampak pandemi covid 19.
Artikel Terkait
Sempat Mandek, Metro Stater Depok Berlanjut di 2023
Apartemen Metro Stater Batal Dibangun, Dewan Minta Pemkot Depok Evaluasi Kerjasama dengan Pengembang lantaran Pembangunan Sudah Lewat Tempo
Tiga Kali Ditunda, Pembangunan Metro Stater Depok Bisa Batal : Begini Penjelasan Walikota
Supian-Chandra Janji Benahi Metro Stater, Akan Disulap Jadi Ikon Kota Depok
Legislatif Jawa Barat, M Faizin Minta Pemkot Depok Tegas Putus Kontrak dengan Pengembang Metro Stater
Tegas! Mangkrak 17 Tahun, Pemkot Depok Bakal Evaluasi Menyeluruh Proyek Metro Stater : Ini Penjelasan Wakil Walikota Chandra Rahmansyah