pendidikan

Pendaftar SMA Swasta di Depok Turun 40 Persen, FKKS Dukung Gugatan ke PTUN Terhadap Kebijakan Gubernur Jabar

Jumat, 11 Juli 2025 | 09:30 WIB
Ketua FKSS SMA Kota Depok, Miki Pirmansyah. (ANDIKA EKA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Kebijakan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi soal sekelas atau satu rombongan belajar di SMA Negeri diisi 50 siswa menjadi polemik besar dan benar-benar menyengsarakan sekolah swasta. Termasuk di Kota Depok.

Dengan adanya kebijakan tersebut, tercatat terdapat penurunan jumlah siswa baru di SMA swasta di Kota Depok yang mencapai 10 sampai 40 persen.

Baca Juga: Warga Bekasi Keluhkan Bangunan Dibongkar Tidak Mendapat Bantuan, Dedi Mulyadi Beri Penjelasan

Ketua Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) SMA Kota Depok, Miki Pirmansyah menjelaskan, kebijakan Gubernur Jabar tersebut dampaknya sangat dirasakan oleh SMA Swasta di Kota Depok saat ini.

“Sekarang dampaknya sangat dirasakan oleh sma swasta, hari ini setelah pengumuman SPMB tahap 2, kami lihat begitu banyak siswa yang sudah daftar di swasta menarik diri, setelah dinyatakan lulus di SMAN,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (10/7).

Baca Juga: HBS Sebut Walikota Depok Inkonsisten Soal Kebijakan SDN Pondok Cina 1

Bahkan, kata Miki Pirmansyah, masih banyak sekolah swasta yang masih sangat minim peminat atau yang mendaftar dibandingkan dengan tahun ajaran sebelumnya. Menurut dia, kejadian ini akan terus berlanjut, jika kebijakan ini akan terus diterapkan.

“Kejadian ini jika berlanjut ditahun kedepan bukan Tidak mungkin,  pasti akan terjadi lagi,” tutur dia.

Terlebih, lanjut Miki Pirmansyah, kejadian ini akan berdampak seperti di Sukabumi. Yakni, 500 guru swasta terancam dirumahkan.

Baca Juga: Pembangunan Lapangan Golf Diduga Penyebab Banjir Tamansari, Dedi Mulyadi Sayangkan Pengelolaan Lahan Pegunungan

“Bahkan, kejadian di Sukabumi bisa saja bakal terjadi di Kota Depok, ya mudah-mudahan tidak terjadi,” kata dia.

Saat ini, Miki Pirmansyah menjelaskan, sekolah swasta di Kota Depok mengalami pendaftar yang turun drastis. Walaupun belum sampai ada yang kosong. Namun, Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bagi sekolah swasta.

Baca Juga: Bosan dengan Mie yang Gitu-Gitu Aja, Saatnya Cobain yang Beda! Mie Nonjol Baru Buka di Depok

“Tidak sampai kosong, namun turun drastis, bukan hanya sekolah kecil, sekolah besarpun terkena imbasnya,” ungkap dia.

Miki Pirmansyah juga turut menyayangkan pada jalur SPMB SMAN di jalur PAPS atau Pencegahan Anak Putus Sekolah yang disediakan bagi masyarakat tak mampu. Jusru didapatkan oleh siswa dari kalangan keluarga mampu.

Halaman:

Tags

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB