RADARDEPOK.COM-Penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026, di SMP Negeri 26 Depok berlangsung meriah dan memberikan kesan baik pada seluruh peserta didiknya.
Bagaimana tidak, kegiatan yang dilaksanakan di halaman sekolah, yang terletak di Jalan Mangga, Kelurahan/Kecamatan Beji ini, ditutup dengan water party, sekaligus pemberian edukasi terkait mitigasi kejadian kebakaran di rumah tangga bermasa Dinas Pemadan Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok.
Kepala SMPN 26 Kota Depok, Ahmad Sujai menjelaskan, mengurangi dampak kejadian bencana dalam skala rumah tangga, termasuk di rumah tangga yang kerap terjadi berbagai wilayah.
"Saat ini kita lihat, banyak masyarakat yang belum bisa melakukan penanganan pertama pada kejadian kebakaaran, di skala rumah tangga," ujar dia kepada Harian Radar Depok, Jumat (18/7).
Selain itu, Ahmad Sujai mengatakan, kegiatan ini guna meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga sekolah terhadap potensi bahaya kebakaran, yang dapat terjadi kapanpun.
"Seluruh warga sekolah mendapatkan penjelasan lengkap tentang penyebab umum kebakaran rumah tangga," kata dia.
Lanjut Ahmad Sujai, Damkar dan Penyelamatan Kota Depok juga memberikan penjelasan atau materi terkait langkah-langkah pencegahan, serta tindakan yang harus dilakukan saat menghadapi kebakaran.
"Alhamdulilah, antusiasnya luar biasa daru seluruh warga sekolah, termasuk dari para guru yang turut ikut serta dalam kegiatan ini," ujar dia.
Ahmad Sujai mengatakan, program sekolah ini juga guna membentuk peserta didik yang tangguh bencana. Baik di lingkungan sekolah maupun di rumahnya.
Baca Juga: SMPN 26 Depok Raih Adiwiyata Tingkat Kota 2025, Ahmad Sujai : Sebagai Titik Awal Menuju Visi Besar
“Edukasi tentang bahaya kebakaran sejak dini sangat penting, agar siswa tidak hanya tahu bagaimana menyelamatkan diri, tetapi juga bisa mencegah terjadinya musibah di lingkungan rumah," ucap dia.
Menurut Ahmad sujai, kegiatan ini juga untuk memberikan sosialiasi kepada warga sekolah terkait penggunaan alat pemadam api ringan (APAR).
"Selama ini di setiap sekolah tersedia Apar, namun sedikit sekali yang bisa menggunakanya jika terjadi kebakaran, jadi edukasi ini untuk memberikan pengetahuan terhadap warga sekolah terkait penggunaan Apar," ujar dia.
Ahmad Sujai berharap, seluruh warga sekolah memiliki pengetahuan dasar tentang mitigasi bencana kebakaran dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.