RADARDEPOK.COM-Wakil Ketua DPRD Kota Depok sekaligus Koordinator Komisi B, Yeti Wulandari berkomitmen mendorong adanya relokasi Pasar Hewan dari Jalan Juanda Raya ke Gedung Eks Bioskop Galaxy.
Yeti Wulandari menilai, relokasi Pasar Hewan Kota Depok ke Gedung Eks Bioskop Galaxy ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), apalagi didongkrak dengan adanya zona untuk wisata kuliner.
“Dengan adanya Pasar Hewan ini, secara otomatis akan ada pengenaan retribusinya juga yang akan masuk ke dalam PAD. Belum nanti bisa juga jadi pusat wisata kuliner, nanti juga jadi pusat transaksi jual beli hewan, nah ada berapa uang yang berputar disitu, ini harus kita pikirkan,” ungkap Yeti Wulandari kepada Radar Depok, Rabu (6/8).
Menurut Yeti Wulandari, letak Gedung Eks Bioskop Galaxy itu sangat strategis, karena berada di pinggil jalan tol. Dia mendorong, Pemkot Depok untuk memikirkan rencana itu secara matang, atau bukan hanya sekedar melakukan penertiban saja.
Politisi perempuan dari Partai Gerindra Kota Depok itu menilai, keberadaan Pasar Hewan Kota Depok turut mensukseskan kebijakan ketahanan pangan yang digaungkan Presiden RI, Prabowo Subianto.
“Dengan membuat Pasar Hewan akan mendukung kebijakan dari Presiden RI, Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan. Salah satunya, program Makan Bergizi Gratis atau MBG,” beber Yeti Wulandari.
Sementara ini, kata Yeti Wulandari, Pasar Hewan Kota Depok sudah dapat beroperasi di Gedung Eks Bioskop Galaxy dengan membuka lapak ala kadarnya, sebab renovasi bangunan baru dapat dilakukan di tahun depan.
“Tapi untuk awal para pedagang bisa berjualan disitu dengan membuat lapak lapak, nah tahun depan baru kita bangun, karena itu sudah ada bangunannya, tinggal diperbaiki,” jelas Yeti Wulandari.
Lebih lanjut, Yeti Wulandari mencontohkan, terdapat tempat peristirahatan jalan tol atau rest area yang menggunakan bangunan lama. Karena itu, dia mendorong Pemkot Depok untuk membuka diri.
“Di Brebes itu ada rest area yang menggunakan dari eks pabrik gula. Tidak dirubah fasatnya, tapi hanya dalamnya saja direnovasi. Nah ini sama juga, bisa kita buatkan seperti itu konsepnya,” beber Yeti Wulandari.
Dari sisi pembiayaan, ungkap Yeti Wulandari, anggaran yang digunakan tidak terlalu besar seperti membangun Pasar Cisalak ataupun Pasar Sawangan yang kini sepi pengunjung meski menelan dana yang cukup besar.
“Biayanya tentu berbeda dengan pasar yang kita bangun dari awal, contohnya di Pasar Cisalak dan Pasar Sawangan, nah kalo ini kan sudah ada bangunan tinggal diperbaiki,” tutur Yeti Wulandari.
Di samping itu, jelas Yeti Wulandari, Pemkot Depok perlu belajar dari negara berkembang secara ekonomi seperti Thailand yang telah menerapkan konsep pasar tematik, di mana pasar hewan dan wisata kuliner berada dalam satu lokasi yang sama. Hal itu dapat memanjakan pengunjung, dan melajukan roda perekonomian.