RADARDEPOK.COM-Lampu lalu lintas di simpang Bojongsari yang mempertemukan Jalan Sawangan Raya dengan Jalan Bojongsari Raya mendadak padam, Selasa (12/8). Kondisi ini membuat pengendara khawatir terjadinya macet hingga resiko kecelakaan.
Pengendara roda dua, M Ikhsan mengatakan, lampu lalu lintas itu seharusnya dihidupkan kembali dengan pengaturan waktu pergantian lampu yang tidak terlalu lama. Dia khawatir, tak berfungsinya lampu itu dapat memperparah kemacetan di kawasan tersebut.
“Memang harus dihidupkan kembali, dengan aturan dan tempo perubahan tiap lampunya jangan terlalu lama. Soalnya, tanpa lampu merah saja sudah macet karena ada arah ke Depok, Ciputat, apalagi ini pertigaan. Potensi ketidaksabaran dan kecelakaan lalu lintasnya sangat besar,” tutur M Ikhsan kepada Harian Radar Depok, Selasa (12/8).
Seharusnya, kata Ikhsan, lampu lalu lintas itu dapat diperbaiki sesegera mungkin, apalagi di persimpangan itu terdapat polisi lalu lintas yang bertugas.
Ke depan, Ikhsan berharap, Pemkot Depok melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dapat menghidupkan kembali lampu lalu lintas yang padam tersebut.
Baca Juga: Akses Roda Empat Menuju Curug Wadonan Bojongsari Depok Dibuka, LPM Ungkapkan Hal Ini
“Kalau polisi sedang operasi di jalan, kenapa tidak sekalian dibongkar dan diperbaiki. Ini jalan penghubung antar kota, seharusnya jadi prioritas,” tegas Ikhsan.
Sementara itu, Ketua RT 7/1 Kelurahan Serua, Totok Mahentoro menilai, keberadaan lampu lalu lintas sangat penting bagi keselamatan warga.
“Itu lampu yang sangat diperlukan masyarakat. Saya sangat mendorong untuk diperbaiki atau dihidupkan. Banyak orang nyelonong di situ, membahayakan semua pengendara,” ungkap Totok.
Selain lampu lalu lintas, menurut Totok, kondisi lampu penerangan jalan umum (PJU) di wilayahnya sebagian besar juga tidak berfungsi, bahkan angkanya mencapai 75 persen.
“Mohon perhatian Dishub, karena ini rawan keselamatan pengendara, dan kalau malam juga rawan kejahatan. Jadi tidak hanya lampu lalu lintas, PJU juga,” beber Totok.
LPM Bojongsari, Saidi Doki menerangkan, kendala padamnya lampu lalu lintas itu bersifat mendesak, sehingga Pemkot Depok harus cekatan melakukan perbaikan. Paling tidak, pengerahkan petugas untuk mengatur lalu lintas.
“Dan juga, PJU mati masih banyak ditemui. Memang banyak titik gelap karena PJU mati, baru tiga PJU yang dibetulkan, padahal ini jalan provinsi. Yang paling utama, supaya pengendara roda dua lebih aman berkendara,” ucap Saidi.
Kendati demikian, LPM Curug, Herman Karno mengklaim, padamnya lampu lalu lintas di titik tersebut membuat arus kendaraan dari berbagai arah tidak seimbang, sehingga memicu kemacetan dan potensi kecelakaan. Dalam waktu dekat, dia akan berkomunikasi dengan Dishub KotaDepok agar mengoperasikan kembali lampu lalu lintas di persimpangan tersebut.