Drg. Iva Nur Faridah mengatakan, hubungan kedua sistem tersebut dikelola dengan web service yang akan membatasi akses ke masing-masing sistem sehingga keamanan data tetap terjaga. Penggunaan bridging/ integrasi ini sangat bermanfaat dalam proses pelayanan pasien.
“Aksi perubahan ini dapat menjadi solusi untuk menjawab permasalahan di atas. Pada aksi perubahan ini, diintegrasikan/bridging antara SIMRS dengan aplikasi VCLAIM BPJS Kesehatan, sehingga kebutuhan administrasi pasien BPJS Kesehatan dapat dilayani melalui SIMRS yang dapat diakses oleh petugas dengan akun SIMRS yang dimiliki,” tutur dia.
Tujuan jangka pendek aksi perubahan ini adalah perubahan alur pelayanan yang lebih efisien. Beberapa kegiatan seperti input surat kontrol online, cetak surat kontrol dalam alur pelayanan yang dapat dilakukan oleh petugas yang mempunyai akses pada titik layanan yang tidak terbatas hanya di loket pendaftran.
SIMRS yang terintegraso/ bridging dengan VCLAIM BPJS menampilkan visual yang user friendly berbeda saat belum dilakukan integrasi/ bridging, tampilan layar harus disandingkan antara 2 aplikasi dengan keterbatasan akses dan tidak user friendly. Peningkatan kompetensi melaui cross training dilakukan antar instalasi yang terkait yaitu instalasi rekam medis dan rawat jalan untuk mendukung implementasi perubahan alur pelayanan.
Baca Juga: Peringati Hari Pramuka ke 64, SDN Tapos 2 Bentuk Karakter Siswa Lewat Persari dan Perkaju
“Pada aksi perubahan ini, seluruh tujuan jangka pendek telah tercapai. Untuk keberlanjutan optimalisasi integrasi SIMRS dengan aplikasi BPJS Kesehatan akan terus diperluas sesuai dengan kebutuhan pelayanan RSUD ASA, pada jangka panjang akan dikembangkan otomasi integrasi inputan Rekam Medis Elektronik/ RME di SIMRS dengan aplikasi sistem BPJS untuk digitalisasi layanan,” tutur dia. ***