RADARDEPOK.COM-Program Rumah Kreatif Anak Istimewa (RKAI) yang diinisiasi Walikota Depok, Supian Suri dan Wakil Wakil Depok, Chandra Rahmansyah terlah berjalan dengan baik, dengan kolaborasi antara berbagai perangkat daerah dan stakeholder.
Salah satunya yang ikut berkontribusi adalah Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok yang memberikan pelatihan melukis bagi para anak berkebutuhan khusus yang belajar di RKAI Depok.
Baca Juga: Anggota DPRD Qonita Lutfiyah Dukung Penuh Mutasi PNS Depok : Jaga Amanah, Layani Masyarakat
Instruktur Pelatihan Melukis, Aryuanda Harsaputra menjelaskan, pelatihan melukis ini menjadi sarana untuk mengasah kreativitas sekaligus melatih motorik halus anak-anak istimewa.
“Kegiatan tersebut berlangsung secara rutin setiap Rabu dan Jumat dengan bimbingan pelatih yang kompeten,” ujar dia, Rabu (17/9).
Aryuanda Harsaputra mengatakan, pada tahap awal pembelajaran difokuskan pada kemampuan menggambar objek. Anak-anak istimewa diajak melukiskan apa yang mereka lihat secara utuh.
“Misalnya suasana taman bermain lengkap dengan berbagai objek di dalamnya. Metode ini, bukan hanya mengembangkan imajinasi, tetapi juga melatih motorik halus mereka," jelas Aryuanda kepada berita.depok.go.id usai Kegiatan Pelatihan Melukis di Gedung Perpustakaan Umum Kota Depok, Rabu (17/9/25).
Baca Juga: Dedi Mulyadi: Indonesia Harus Mengubah Mindset, Jangan Hanya Jadi Penjual Bahan Mentah
Aryuanda Harsaputra menuturkan, saat ini peserta masih menggunakan media buku dalam melukis.
“Namun, saya berharap ke depannya bisa memanfaatkan media lain yang lebih beragam jika ada dukungan fasilitas tambahan,” kata dia.
Lebih lanjut, Aryuanda mengungkapkan bahwa perkembangan peserta cukup signifikan. Dari yang awalnya belum mampu mengontrol tekanan dan warna, kini anak-anak mulai bisa melukis dengan lebih baik dan percaya diri.
Baca Juga: Peringati HUT ke 80, PMI Bogor Tebar Kebaikan
“Mereka melakukannya dengan rasa atau feeling saat menuangkan gambar,” ujarnya.
Meski begitu, Ayuanda juga tidak menampik adanya tantangan dalam proses mengajar, dimana hambatan terbesar terletak pada pola komunikasi.