RADARDEPOK.COM-Dua besi penutup got di RT 1/22 Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok hilang dicuri. Padahal penutup itu baru dipasang sekitar tiga tahun lalu dari hasil usulan pembangunan yang disetujui DPRD Kota Depok.
Laporan : Agnesya Wianda
Udara siang terasa lengang di gang kawasan RT1/22, Kelurahan Baktijaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Daun-daun mangga bergoyang pelan, menyisakan bayangan samar di atas aspal yang mulai retak. Di pinggir jalan selebar dua meter itu, dua lubang got menganga bekas penutup besi yang hilang entah ke mana.
Tak ada suara gaduh saat peristiwa itu terjadi. Tak ada jeritan atau langkah tergesa. Hanya rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan seorang pria turun dari sepeda motor, membongkar dua lempeng besi seberat hampir 40 kilogram, lalu pergi begitu saja. Aksi itu berlangsung dalam hitungan detik, siang bolong, di tengah pemukiman yang ramai.
“Padahal itu baru dipasang sekitar tiga tahun lalu,” kata Ketua RT setempat, Yandi.
Yandi ingat betul, usulan pemasangan penutup got berbahan besi itu diajukan warganya pada tahun 2022. Sebelumnya, saluran drainase di sepanjang jalan lingkungan hanya ditutup dengan cor beton seadanya. “Susah kalau mau ngecek aliran air, mesti dibongkar dulu,” katanya.
Permintaan itu lantas dikirimkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok. “Prosesnya cukup panjang, hampir setahun lebih. Tapi akhirnya dikabulkan juga,” ujar Yandi.
Begitu terealisasi, ada lima hingga enam titik drainase yang dipasangi penutup besi. Warga pun merasa lebih aman dan mudah dalam melakukan pengecekan saluran.
Namun semua itu berubah pada siang bolong, dua hari sebelum wawancara ini berlangsung. Sebuah rekaman kamera pengawas atau CCTV menangkap aksi pencurian. Seorang pria yang tampak tenang dan sigap membongkar dua penutup besi, lalu membawanya pergi dengan sepeda motor.
“Gerak-geriknya cepat dan kayak udah tahu banget lokasi. Dari CCTV, plat motornya juga enggak jelas. Malah kayaknya enggak dipasang,” tutur Yandi,
Yang membuat warga tambah heran, penampilan si pelaku tidak mencurigakan. Ia tak tampak seperti maling. “Bajunya rapi, enggak menimbulkan curiga. Enggak kelihatan panik juga. Bisa jadi dia udah mantau dari lama atau mungkin kenal warga sekitar,” duga Yandi.
Pihak RT tak tinggal diam. Untuk sementara, kedua lubang drainase yang terbuka telah ditutup kembali. Perbaikan dilakukan oleh seorang tukang las, dengan biaya Rp 700.000 yang diambil dari kas RT.
“Ini buat jaga-jaga aja biar enggak ada warga yang celaka. Tapi tetap kita berharap pelakunya bisa tertangkap,” tandas Yandi. ***