metropolis

Peningkatan Fungsi Kognitif Lansia di Bojongsari Depok, FIKES UPN Veteran Jakarta Lakukan Terapi Aktivitas Kelompok Interaktif

Rabu, 8 Oktober 2025 | 15:40 WIB
Tim Riset Pembangunan Daerah FIKES UPN Veteran Jakarta saat melakukan Terapi Aktivitas Kelompok Interaktif terhadap Lansia di Bojongsari Depok. (ISTIMEWA)

 

RADARDEPOK.COM-Penurunan fungsi kognitif pada populasi lanjut usia menjadi isu kesehatan dunia yang kian penting. World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah lansia dengan gangguan kognitif akan terus meningkat di seluruh dunia, dan penelitian di Indonesia juga menunjukkan angka kejadian yang signifikan mengalami gangguan kognitif. Penurunan kemampuan kognitif tidak hanya memengaruhi kemampuan fungsional sehari-hari, tetapi juga menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan karena memengaruhi kemampuan melakukan aktivitas rutin, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan kemandirian. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang efektif untuk mencegah atau memperlambat kemunduran kognitif.

Kelompok terapi aktivitas menawarkan harapan sebagai metode intervensi yang berhasil karena memadukan peningkatan fungsi kognitif secara langsung dengan interaksi sosial yang membangun. Beberapa contoh terapi aktivitas kelompok yang terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif pada lansia antara lain INTERAKTIF, yang merupakan gabungan dari latihan mengingat, menebak gambar atau pola, serta kegiatan bersosialisasi. Penelitian telah membuktikan bahwa program kelompok yang mencakup latihan memori, permainan otak, dan diskusi terstruktur dapat meningkatkan hasil penilaian fungsi kognitif pada lansia.

Pada tanggal 4 September 2025, Tim Riset Pembangunan Daerah Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UPN “Veteran” Jakarta. Terdiri dari dosen dan mahasiswa yang diketuai oleh Ns. Chandra  Tri Wahyudi, M.Kes., M.kep, bersama tim dosen anggota peneliti Ns. T. Widya Naralia., M.Kep., Sp.Kep.K, Ns. Sang Ayu Made Adyani, M.Kep., Sp. Kep. Kom, serta 3 orang mahasiswa S1 Keperawatan; Alifah Ananda Suwardi, Hanna Isabela Hakim, Muhammad Tsaqif As-shidqi dan 2 orang mahasiswa D3 Keperawatan; Zulfa Muzayyanatul Millah, Muhammad Israfil, telah melaksanakan serangkaian kegiatan riset pembangunan daerah dengan tema ”Peningkatan Fungsi Kognitif Lansia melalui Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)”.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Duren Seribu, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok. Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi aktivitas kelompok (TAK) berupa latihan mengingat, tebak gambar dan pola, serta latihan aktif bersosialisasi terhadap peningkatan fungsi kognitif pada lansia.

Pada 4 September 2025 dimulai dengan kegiatan sosialisasi, skrining fungsi kognitif menggunakan instrumen MMSE, serta penjelasan penilaian keluarga pendamping lansia. Kegiatan ini diawali dengan registrasi kepada lansia dan keluarga pendamping lansia. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis pada lansia meliputi pengecekan tekanan darah dan gula darah. Kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan terkait penelitian yang dijelaskan oleh ketua penelitian yakni,  Ns. Chandra  Tri Wahyudi, M.Kes., M.kep. Acara sosialisasi penelitian ditutup dengan skrining MMSE dan penjelasan penilaian keluarga yang dijelaskan oleh tim dosen beserta para mahasiswa.

Baca Juga: Tim Dosen dan Mahasiswa UPN Veteran Jakarta Implementasi Metode Belajar Matematika Cerdas di SMAN 6 Depok

Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok dilaksanakan mulai dari 8 September–2 Oktober 2025 selama delapan kali pertemuan. Acara ini berlangsung selama empat minggu, dengan dua kali pertemuan setiap minggu. Kegiatan TAK diawali dengan terapi pertama, yaitu Latihan Mengingat. Pelaksanaan melibatkan kegiatan interaktif di mana setiap lansia menyebutkan identitas diri dan teman yang ditunjuk melalui undian. Materi latihan mengingat akan bervariasi di setiap sesi. Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh fasilitator, yaitu mahasiswa dan kader sekolah lansia.

Kegiatan dilanjutkan dengan Latihan Tebak Gambar dan Pola Angka. Pelaksanaan dilakukan dengan menguji daya ingat dan kemampuan menghubungkan gagasan dengan menebak gambar yang diperlihatkan. Selanjutnya, kegiatan aktivitas kelompok memecahkan teka teki sudoku dengan tingkat kesulitan sesuai dengan kemampuan kognitif.

Kemudian aktivitas kelompok dilanjutkan dengan kegiatan Latihan Bersosialisasi. Pelaksanaan aktivitas kelompok meliputi pengalaman bermain diselenggarakan untuk meningkatkan interaksi sosial dan kemampuan berkomunikasi para peserta.

Pelaksanaan kegiatan dilakukan evaluasi selama TAK berlangsung. Kegiatan ini melibatkan partisipasi keluarga dalam mengamati kondisi di rumah untuk mengevaluasi perubahan kemampuan kognitif orang tua saat menjalani aktivitas sehari-hari. Kondisi kognitif lansia menunjukkan perbaikan signifikan setelah mengikuti serangkaian terapi aktivitas kognitif (TAK). Pada awalnya, terdapat 27 lansia dengan gangguan kognitif ringan dan 4 ansia dengan gangguan rsedang. Setelah intervensi, jumlah lansia dengan fungsi kognitif normal bertambah menjadi 29 orang, dan jumlah lansia dengan gangguan ringan berkurang menjadi 2 orang. 

Kegiatan diakhiri pada tanggal 2 Oktober 2025 dengan menyelesaikan delapan kali pertemuan Terapi Aktivitas Kelompok. Kegiatan berlangsung tepat waktu. Para lansia yang mengikuti kegiatan sebanyak 31 orang dari pertemuan pertama hingga terakhir dengan didampingi oleh 5 kader. Ns.  Chandra  Tri Wahyudi, M.Kes., M.kep selaku ketua pengabdian menyampaikan bahwa para lansia dapat mengikuti kegiatan ini dengan sangat baik dan bersemangat dalam kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok.  Pesan dan kesan yang dirasakan oleh peserta kegiatan ini, mengatakan bahwa “Saya merasa sangat beruntung bisa ikut serta dalam acara ini, karena saya dapat memperluas pertemanan dan aktivitas interaktif yang membantu mempertajam daya ingat. Awalnya saya kurang bersemangat, namun kegiatan ini membuat saya lebih aktif. Dengan mengikuti kegiatan ini saya mengambil banyak manfaat terutama untuk daya ingat lansia dengan melakukan kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok”.

Baca Juga: Yuk Intip! Dosen UPN Veteran Jakarta Edukasi Warga Pangkalanjati Depok Manfaat Daun Kelor

Perwakilan pihak sekolah lansia yaitu Ibu Nurlaela selaku kepala sekolah lansia duren seribu menyampaikan bahwa “Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok yang diberikan kepada lansia sangat membantu daya ingat mereka, dengan adanya kegiatan ini tidak hanya daya ingat mereka yang terbantu tetapi juga mendorong kemampuan sosialisasi dari tiap individu baik di sekolah maupun di rumah. Tidak hanya itu, kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok dengan melibatkan kader sebagai fasilitator, terapi aktivitas kelompok mendorong partisipasi lansia melalui interaksi sosial yang aktif dan mendapatkan ilmu baru untuk diimplementasikan pada sekolah lansia duren seribu untuk mendukung aktivitas stimulasi kognitif lansia”.

Terapi Aktivitas Kelompok INTERAKTIF merupakan bentuk beberapa terapi yang dikombinasikan untuk diterapkan pada lansia. Dengan pelaksanaan yang melibatkan tim dosen, mahasiswa, dan kader, serta keterlibatan peserta secara konsisten, sementara umpan balik peserta dan pengelola melaporkan perbaikan fungsi memori fungsional dan peningkatan interaksi sosial. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi pelibatan lansia secara aktif, fasilitasi kader terlatih, dan penyelenggaraan kegiatan TAK yang konsisten tidak hanya meningkatkan fungsi kognitif individu, tetapi juga memperkuat kohesi sosial dan kesejahteraan komunitas secara keseluruhan. ***

Tags

Terkini