RADARDEPOK.COM-Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan Depok, Minggu (7/12) dini hari menyebabkan debit air Kali Baru meningkat tajam. Tingginya arus air menggerus tebing kali hingga terjadi longsor di RT1/3, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok. Satu rumah dilaporkan hancur, sementara dua rumah lainnya terdampak material longsoran. Peristiwa terjadi sekitar pukul 01.00 WIB.
Lurah Jatijajar, Raden Herdandy Suherman menjelaskan, rumah yang mengalami kerusakan paling parah dalam kondisi kosong saat kejadian.
“Rumah yang rusak berat memang sedang tidak dihuni pemiliknya karena tinggal di rumah anaknya. Dua rumah lainnya terdampak akibat longsoran, tetapi kerusakannya tidak separah yang utama,” jelas Herdandy.
Setelah kejadian, lanjut Herdandy, Dinas PUPR Depok melalui Satgas Sumber Daya Air (SDA) turun langsung untuk membersihkan puing-puing longsoran yang jatuh ke aliran Kali Baru.
“SDA sudah turun untuk membereskan puing-puing longsoran yang jatuh di Kali Baru,” ujar Herdandy.
Baca Juga: 1.170 Warga Kelurahan Jatijajar Depok Terima BLTS Kesra 2025, Setiap Penerima Kantongi Rp900 Ribu
Herdandy mengungkapkan, sehari sebelumnya, Sabtu (6/12), hujan deras kembali memicu pergerakan tanah di wilayah RW8, menyebabkan satu rumah milik dua kepala keluarga (KK) terdampak.
“Rumah tersebut berisikan 2 KK dengan 5 penghuni. Bagian dapur dan kamar mandinya mengalami retak dan roboh,” jelas Herdandy.
Herdandy menyebut, bantuan dari Tagana telah diberikan kepada seluruh warga yang terdampak. Selain itu, warga di RW 8 juga telah menerima bantuan dari anggota DPRD Kota Depok.
“Di RW 8, keluarga pemilik rumah sudah kami bantu. Dengan dukungan anggota dewan Abdul Khoir, mereka telah dicarikan tempat kontrakan sementara,” ujar Herdandy.
Herdandy mengimbau, warga yang tinggal di sekitar tebing Kali Baru dan wilayah rawan pergerakan tanah untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat intensitas hujan tinggi.
“Kami terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan perangkat wilayah. Warga kami minta segera melapor jika melihat tanda-tanda longsor atau retakan tanah,” tandas Herdandy. ***