RADARDEPOK.COM-Suasana dibalik teriknya siang hari, di kantor Kecamatan Bojongsari disambangi kedatangan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA). Kehadirannya, untuk membahas hal yang acap kali terjadi beberapa wilayah. Tentunya, untuk melaksanakan dialog bersama aparatur Kecamatan Bojongsari. Perbincangan tersebut, untuk membahas penetapan sempadan situ bojongsari.
Laporan : Risky Dwi Lestari
Kertas diatas meja aula kantor kecamatan bojongsari, yang bersatu padu dengan pulpen. Tak tertinggal pula, alat pengeras suara atau mikrofon untuk menyampaikan pemahaman secara maksimal kepada partisipan yang telah meluangkan waktu mendatangi agenda kali ini.
“Check 123, Bismillahirrahmanirrahim, Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarrakaatuh,” terdengar dari suara mikrofon yang lantang diatas ruangan pada lantai dua tersebut.
Perhelatan ini, bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan Sawangan dan Bojongsari. Pada momentum ini, rapat dipimpin dengan Sekretaris Kecamatan Bojongsari, Suhendar. Tujuan nya, memberikan pemahaman terkait batas sempadan Situ Bojongsari berdasarkan hasil kajian teknis.
“Alhamdulillah, hari ini kami melaksanakan kajian dan penetapan sempadan,” ucap Suhendar yang menandakan pihaknya menyambut positif kedatangan kawanan Kementrian PU maupun bersama Aparatur Kecamatan Sawangan.
Baca Juga: Pemancingan di Situ Tujuh Muara Bojongsari Depok Ambrol, Air Meluap hingga Masuk Permukiman Warga
Pihaknya menilai, langkah dapat dijadikan pembelajaran setelah adanya peristiwa luapan air Setu 7 Muara yang sempat viral di media sosial. Utamanya, menimbulkan kekhawatiran akan dampak banjir di wilayah Bojongsari dan Sawangan.
“Belajar dari kejadian besar seperti jebolnya tanggul Situ Gintung yang bukan hanya merugikan harta benda, tetapi juga merenggut banyak nyawa, maka kajian ini menjadi sangat krusial,” ujar pihaknya sambil memegang mikrofon.
Seiring berjalan waktu, tidak disadari. Hal ini, juga karena pemangku utama kejadian yakni terdapat bangunan-bangunan berdiri di dalam area sempadan situ. Pemerintah memiliki kewenangan untuk menetapkan, dia juga berharap semua proses dilakukan dengan sinergi dan kolaboras.
“Hasil kajian sempadan Situ Bojongsari ke depan berpotensi menimbulkan dinamika di tengah masyarakat. Apabila terjadi benturan kepentingan di lapangan, penyelesaiannya harus mengedepankan musyawarah dan kekeluargaan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan,” kata pihaknya sambil memberi lanjutan wawasan kepada seluruh tamu maupun partisipan.
Baca Juga: Pemancingan di Situ Tujuh Muara Bojongsari Depok Ambrol, Air Meluap hingga Masuk Permukiman Warga
Ketegasan, juga turut diberlakukan dengan kepentingan beberapa golongan individu yang berpotensi menimbulkan dampak yang lebih luas bagi masyarakat. Khususnya, antisipasi layaknya melindungi. Dalam hal ini, Pemkot Depok memiliki komitmen kuat dalam pengembangan Situ Bojongsari sebagai salah satu ikon destinasi wisata di wilayah Barat Depok.
“Apalagi, Kehadiran alun-alun wilayah Barat dinilai menjadi momentum untuk menata Situ Bojongsari agar berfungsi sesuai peruntukannya,” pungkas dia. ***