Eis melanjutkan, produk-produk yang disediakan oleh penggiat UMKM sangat banyak, diantaranya makanan tradisional khas betawi sampai dengan makanan yang sudah modern, terlebih lagi ada produk-produk unggulan Kota Depok, seperti cireng, pisang lumer, serta masih banyak lagi
“Untuk ukuran stan yang kita bangun itu berukuran 3x3 meter yang sudah difasilitasi meja dan bangku, dengan biaya Rp600 ribu per-stan dan Rp 50 ribu untuk yang ingin membuka stan sendiri dalam 3 hari selama diselenggarakannya Lebaran Depok,”ungkap Eis.
Eis berharap, untuk kedepannya kegiatan ini menjadi rutinitas dalam tiap tahun di acara Lebaran Depok sehingga semua warga bisa menikmati kemeriahan acara yang ada dan melestarikan budaya.
Sementara itu, diketahui guna menyuksesakan Lebaran Depok, pemeirntah menggelontorkan uang Rp186 juta.
Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono mengatakan, Indonesia mempunyai banyak warisan budaya dari berbagai daerah dengan ciri khas berbeda, termasuk Kota Depok. Menurutnya, tradisi Lebaran Depok merupakan salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan.
‘Keseluruhannya Rp186 juta kalau bantuan dari masyarakat yang berpartisipasi total keseluruhan sekitar Rp200 juta," ujarnya.
Kata dia, budaya harus mempunyai identitas. Identitas budaya Depok dapat dilihat dari peci atau kopiah dan batik. Kota Depok banyak memiliki motif batik khas, salah satunya Gong Si Bolong.
"Setiap Jumat Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Depok juga sudah terapkan memakai pakaian khas Depok. Ini bukti menunjukkan identitas kita agar budaya Depok tidak hilang," tandasnya. (rd/cr2)
Jurnalis : Aldy Rama
Editor : Junior Williandro