Namun, saat ini ada tokoh di Jawa Barat yang sudah memiliki pengalaman panjang mengelola daerah dengan jumlah penduduk paling tinggi, daerah yang sangat kompleks dan memiliki potensi besar.
Menurut Karim, itu merupakan deposit politik yang bisa dibawa sebagai bekal untuk berkiprah di level nasional.
Bahkan sangat mungkin menjadi solusi persoalan yang dihadapi oleh Indonesia.
“Ketika saya menuntut keterwakilan Jawa barat itu bukan hanya pandangan buta, berdasar jumlah penduduk jumlah pemilih. Tapi, memang solusi model, role model dalam pengambilan solusi ada di sini juga,” ujar Karim.
Baca Juga: Tiket Promo Shocktober 10.10 Taman Safari Bogor Sudah bisa Dipesan, Cuma Rp230 Ribu aja
Dalam berbagai kesempatan, sambung Karim, berulang kali menyatakan bahwa jika calon presiden (capres) tidak ada yang berasal dari Jawa Barat, maka mengambil calon wakil presiden (cawapres) dari Jawa Barat boleh dibilang fardhu kifayah.
Karim pun menekankan, yang dicari oleh rakyat untuk menjadi pemimpin bukan hanya figur yang mau dan bersedia, melainkan yang benar-benar mampu.***
Artikel Terkait
Kontestasi Pilkada 2024, Ridwan Kamil: Jawa Barat atau DKI, Surveinya Bagus
Erick Thohir Tikung Ridwan Kamil di Sejumlah Lembaga Survei
Tangani Permasalahan Ponpes Al-Zaytun, Gubernur Ridwan Kamil Bentuk Tim Investigasi
Digugat Panji Gumilang soal Al Zaytun, Ridwan Kamil: Justru Baik agar Terang Benderang
Ibunda Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Merestui Anaknya Menjadi Gubernur DKI
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Menilai Pemilih Muda Sejak Lahir Sudah Paham Digital
Ulama Jawa Barat Dukung Ridwan Kamil Menjadi Cawapres di Pemilu 2024